Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Bekasi mendesak Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Bandung serta BBWS Ciliwung Cisadane, Jakarta memperbaiki Sungai Ciherang dan Citarum yang aliran airnya melintasi Kabupaten Bekasi, karena kondisinya buruk dan menyebabkan banjir.
"Karena kedua sungai tersebut saat ini kondisinya sudah sangat mengancam masyarakat," kata Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Nur Chaidir di Cikarang, Rabu.
Ia mengatakan perbaikan tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi datangnya musim hujan.
Berdasarkan hasil monitoring, pihaknya mencatat tidak sedikit wilayah yang banjir akibat jebolnya tanggul kedua sungai itu setiap tahun.
"Kami sudah membuat surat ke BBWSC dan BBWSCC agar segera melakukan perbaikan menghadapi musim penghujan tahun ini," katanya.
Chaidir menyebut beberapa titik di sungai tersebut yang kondisinya kritis, di antaranya Kampung Tanjungan dan Poncol, Desa Lenggahsari, Kecamatan Cabangbungin, serta Desa Sumbersari, Kecamatan Pebayuran.
"Daerah-daerah tersebut dilalui aliran Sungai Citarum," katanya.
Wilayah yang dilalui aliran Sungai Ciherang adalah Kampung Wangkal, Desa Sukakarya, Kecamatan Sukakarya.
"Beberapa titik yang kritis tanggulnya sudah ada sedimen lumpur di bagian sungainya," katanya.
Menurut dia, pemerintah daerah setempat bisa saja menganggarkan perbaikan memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), namun hal itu terbentur kewenangan dan kepemilikannya.
"Tapi sungai itu kan bukan milik kita, kita tidak punya kewenangan untuk itu," katanya.
Pihaknya berharap, permintaan perbaikan kedua sungai itu bisa segera dilakukan mengingat saat ini sudah akan memasuki musim hujan.
"Supaya masyarakat tidak terimbas banjir luapan kedua sungai tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Karena kedua sungai tersebut saat ini kondisinya sudah sangat mengancam masyarakat," kata Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Nur Chaidir di Cikarang, Rabu.
Ia mengatakan perbaikan tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi datangnya musim hujan.
Berdasarkan hasil monitoring, pihaknya mencatat tidak sedikit wilayah yang banjir akibat jebolnya tanggul kedua sungai itu setiap tahun.
"Kami sudah membuat surat ke BBWSC dan BBWSCC agar segera melakukan perbaikan menghadapi musim penghujan tahun ini," katanya.
Chaidir menyebut beberapa titik di sungai tersebut yang kondisinya kritis, di antaranya Kampung Tanjungan dan Poncol, Desa Lenggahsari, Kecamatan Cabangbungin, serta Desa Sumbersari, Kecamatan Pebayuran.
"Daerah-daerah tersebut dilalui aliran Sungai Citarum," katanya.
Wilayah yang dilalui aliran Sungai Ciherang adalah Kampung Wangkal, Desa Sukakarya, Kecamatan Sukakarya.
"Beberapa titik yang kritis tanggulnya sudah ada sedimen lumpur di bagian sungainya," katanya.
Menurut dia, pemerintah daerah setempat bisa saja menganggarkan perbaikan memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), namun hal itu terbentur kewenangan dan kepemilikannya.
"Tapi sungai itu kan bukan milik kita, kita tidak punya kewenangan untuk itu," katanya.
Pihaknya berharap, permintaan perbaikan kedua sungai itu bisa segera dilakukan mengingat saat ini sudah akan memasuki musim hujan.
"Supaya masyarakat tidak terimbas banjir luapan kedua sungai tersebut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018