Bogor (Antaranews Megapolitan) - Institut Pertanian Bogor (IPB) menggandeng Wageningen University and Research (WUR) dan Maastricht School of Management (MSM) untuk kembangkan Smart Farming dan Climate Innovation. Rektor IPB Dr. Arif Satria bersama Ketua Majelis Wali Amanah (MWA) IPB, Prof Dr. M.A. Chozin dan Direktur Program Internasional IPB, Prof. Iskandar Z. Siregar mengadakan pertemuan dengan Rektor WUR Prof. Arthur Mol di Kampus WUR, (27/6). Salah satu agenda penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah pengembangan Smart Farming di daerah tropis.

Kunjungan IPB ke kampus WUR merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Rektor IPB ke berbagai universitas di Eropa baik di Perancis, Belanda, Jerman, Slowakia, dan Swiss.

Pertemuan dengan Rektor WUR akan ditindaklanjuti segera dengan kunjungan Tim WUR ke IPB pada tanggal 4 Juli 2018 mendatang di Bogor untuk mempersiapkan proposal yang akan disampaikan akhir tahun ini dalam konteks Interdisciplinary Research and Education Fund (INREF) Initiative.

“Seperti diketahui pada tahun ini WUR telah berusia 100 tahun dan menempati rangking satu pada QS World University Rankings by Subject Agriculture and Forestry. Sementara IPB pada tahun 2018 ini masuk top 100 QS World University Ranking by Subject Agriculture and Forestry. Kerjasama dengan IPB telah berlangsung sangat lama baik dalam bidang penelitian dan pendidikan seperti ABF, INDOSOL, ALIN, TVET dan lain-lain. Direncanakan perpanjangan kerjasama antar kedua perguruan tinggi tersebut akan dilakukan pada tahun 2019,” ujar Rektor IPB.

Selanjutnya Rektor IPB beserta rombongan juga melakukan pertemuan dengan Dekan MSM, Prof. Wim Naude di kampus Maastricht untuk mengantisipasai fenomena disrupsi pada model bisnis pertanian yang ada saat ini dalam konteks Climate Innovation serta kurikulum pendidikan pertanian ke depan.

Dalam pertemuan tersebut dibahas tentang urgensi mengantisipasi disrupsi seiring berkembangnya artificial intelligence, robotics, biotechnology, fintech and renewable energy. Juga disepakati penguatan kerjasama kedua belah pihak untuk pengembangan pendidikan bisnis dan manajemen dengan muatan baru yang antisipatif terhadap disrupsi.

"Dan IPB siap mengawal transformasi pertanian 4.0  di Indonesia agar bisa menyesuaikan diri dengan era Revolusi Industri 4.0. Tentu dengan penguatan teknologi Internet of Things, teknologi robot, drone, artificial intelligence, big data dan sebagainya. Kerjasama dengan Belanda sangat penting karena mereka sudah lama kembangkan smart farming. Kita perlu belajar dari Belanda dalam smart farming ini agar pertanian Indonesia adaptif terhadap tren baru era disrupsi ini,” tambahnya.

Sebelumnya pada tanggal 25-26 Juni 2018, Rektor bersama rombongan berkunjung ke Sorbonne University Paris dalam rangka perluasan kerjasama. Selain mengikuti Joint Working Group (JWG) Indonesia - France 2018, sejumlah penjajagan kerjasama dengan beberapa universitas di Perancis telah dilakukan, diantaranya perluasan kerjasama dengan Sorbonne University, perpanjangan kerjasama dengan Universitas Paris 7, perpanjangan kerjasama dengan University Aix-Marseille dan kerjasama dengan INP (Institut Polytechnic de Toulouse) ditindaklanjuti dengan penyelenggaraan Double Degree IPB-INP Toulouse.

Dalam JWG Indonesia- France ini, Rektor IPB juga didampingi Dr. Sudradjat, Sekretaris Senat Akademik IPB yang juga mantan Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Paris.(**/Zul)

Pewarta: Oleh: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018