Bogor (Antara Megapolitan) - Mohammad Firman Ardiansyah, mahasiswa asal Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB IPB) tahun 2018 berkesempatan mengikuti Summer Program di Far Eastern University (FEU), Philipina. Firman menjadi satu-satunya peserta dari IPB. Ini bukan kali pertama bagi Firman mengikuti program internasional karena sebelumnya Firman juga pernah mengikuti Summer Course di Prince of Songkhla University di Thailand dan program Powershift di Malaysia.
Summer program FEU ini dilaksanakan selama satu minggu, (22-28/4). Tema yang diusung dalam kegiatan ini adalah Glimpse of Filipino Culture and Tradition. Seluruh peserta yang berjumlah 16 orang ini berasal dari Indonesia, India, dan Malaysia.
Dalam program ini Firman merasakan kuliah di Philipina dalam immersion class yang disesuaikan dengan jurusan di IPB. Sebagai mahasiswa program studi bisnis, Firman mengambil marketing class di dalam immersion class tersebut.
"Selama program, kami juga belajar budaya dan tradisi Philipina, serta bahasa Filipino bahkan kami belajar juga traditional dance Philipina untuk ditampilkan pada saat penutupan program,” ujarnya.
Tradisi dan budaya yang patut diacungi jempol dan seharusnya bisa dicontoh Indonesia adalah kebiasaan masyarakat Philipina yang lebih memilih menggunakan angkutan umum dibandingkan dengan kendaraan pribadi. Hal ini berimplikasi pada kebiasaan mahasiswa yang menggunakan jeepney saat pergi ke kampus, bahkan yang menggunakan kendaraan pribadi ke kampus hanyalah dosennya. Itupun diparkir di pinggir jalan karena tidak tersedia tempat parkir di dalam kampus. (Fitri/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Summer program FEU ini dilaksanakan selama satu minggu, (22-28/4). Tema yang diusung dalam kegiatan ini adalah Glimpse of Filipino Culture and Tradition. Seluruh peserta yang berjumlah 16 orang ini berasal dari Indonesia, India, dan Malaysia.
Dalam program ini Firman merasakan kuliah di Philipina dalam immersion class yang disesuaikan dengan jurusan di IPB. Sebagai mahasiswa program studi bisnis, Firman mengambil marketing class di dalam immersion class tersebut.
"Selama program, kami juga belajar budaya dan tradisi Philipina, serta bahasa Filipino bahkan kami belajar juga traditional dance Philipina untuk ditampilkan pada saat penutupan program,” ujarnya.
Tradisi dan budaya yang patut diacungi jempol dan seharusnya bisa dicontoh Indonesia adalah kebiasaan masyarakat Philipina yang lebih memilih menggunakan angkutan umum dibandingkan dengan kendaraan pribadi. Hal ini berimplikasi pada kebiasaan mahasiswa yang menggunakan jeepney saat pergi ke kampus, bahkan yang menggunakan kendaraan pribadi ke kampus hanyalah dosennya. Itupun diparkir di pinggir jalan karena tidak tersedia tempat parkir di dalam kampus. (Fitri/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018