Bogor (Antaranews Megapolitan) - Sehari menjelang Idul Fitri 1439 Hijriah/2018 M, harga daging ayam mengalami kenaikan hingga tembus Rp45.000 per kilogram di Pasar Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Pantauan Antara, harga daging ayam mencapai Rp45 ribu per kilogram. Harga itu terbilang tinggi daripada harga sebelumnya, yakni sekitar Rp35 ribu sampai Rp38 ribu per kilogram.
Kenaikan harga daging ayam ini seiring dengan tingginya permintaan masyarakat untuk keperluan Lebaran. Hidangan opor ayam menjadi salah satu menu favorit yang tersaji di masyarakat saat Lebaran.
Menurut Asep, pedagang daging ayam di Pasar Bogor, harga daging ayam tidak bisa ditawar, kenaikannya sudah langsung terjadi dari pemotongnya.
"Sudah naik sejak Ramadhan, dari distributornya sudah segitu harganya," katanya.
Harga daging sapi yang sebelumnya Rp120 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp130 ribu per kg.
Penjualan daging dan ayam menjelang Idul Fitri memang meningkat daripada hari-hari biasanya. Bahkan, banyak pedagang kaki lima bermunculan menjajakan daging di lapak-lapak di luar pasar.
Nurhayati (56), salah satu konsumen di Pasar Bogor, menyebutkan sudah menjadi kebiasaan menjelang Lebaran semua harga kebutuhan naik, khususnya daging sapi dan ayam.
Dia mengatakan segala kebutuhan pokok yang berkaitan dengan Lebaran melambung harganya, seperti kelapa parut yang biasanya Rp7 ribu sampai Rp8 ribu kini menjadi Rp10 ribu.
"Orang-orang mencari untung jelang Lebaran," katanya.
Pasar Bogor, salah satu pasar tradisional utama di Kota Bogor, beroperasi 24 jam, dan lebih ramai beraktivitas sejak malam hingga pagi.
Rata-rata pedagang berjualan dulu di Pasar Bogor malam hari, lalu berpindah siang sampai sorenya di Pasar Kebon Kembang atau Pasar Anyar.
Aktivitas di sejumlah pasar tradisional Kota Bogor terpantau padat. Warga sibuk membeli keperluan Lebaran mulai kebutuhan pangan, belanja sayuran, daging, beras, dan ketupat.
Editor Beerita: M.H. Atmoko/Mahmudah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Pantauan Antara, harga daging ayam mencapai Rp45 ribu per kilogram. Harga itu terbilang tinggi daripada harga sebelumnya, yakni sekitar Rp35 ribu sampai Rp38 ribu per kilogram.
Kenaikan harga daging ayam ini seiring dengan tingginya permintaan masyarakat untuk keperluan Lebaran. Hidangan opor ayam menjadi salah satu menu favorit yang tersaji di masyarakat saat Lebaran.
Menurut Asep, pedagang daging ayam di Pasar Bogor, harga daging ayam tidak bisa ditawar, kenaikannya sudah langsung terjadi dari pemotongnya.
"Sudah naik sejak Ramadhan, dari distributornya sudah segitu harganya," katanya.
Harga daging sapi yang sebelumnya Rp120 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp130 ribu per kg.
Penjualan daging dan ayam menjelang Idul Fitri memang meningkat daripada hari-hari biasanya. Bahkan, banyak pedagang kaki lima bermunculan menjajakan daging di lapak-lapak di luar pasar.
Nurhayati (56), salah satu konsumen di Pasar Bogor, menyebutkan sudah menjadi kebiasaan menjelang Lebaran semua harga kebutuhan naik, khususnya daging sapi dan ayam.
Dia mengatakan segala kebutuhan pokok yang berkaitan dengan Lebaran melambung harganya, seperti kelapa parut yang biasanya Rp7 ribu sampai Rp8 ribu kini menjadi Rp10 ribu.
"Orang-orang mencari untung jelang Lebaran," katanya.
Pasar Bogor, salah satu pasar tradisional utama di Kota Bogor, beroperasi 24 jam, dan lebih ramai beraktivitas sejak malam hingga pagi.
Rata-rata pedagang berjualan dulu di Pasar Bogor malam hari, lalu berpindah siang sampai sorenya di Pasar Kebon Kembang atau Pasar Anyar.
Aktivitas di sejumlah pasar tradisional Kota Bogor terpantau padat. Warga sibuk membeli keperluan Lebaran mulai kebutuhan pangan, belanja sayuran, daging, beras, dan ketupat.
Editor Beerita: M.H. Atmoko/Mahmudah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018