Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Nurul Falah, Kompleks Perumahan Balitro-Bumi Menteng Asri (BMA), Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, mendatangkan Imam dari Palestina, Syekh Syakir Awda untuk memimpin shalat Isya dan Tarawih berjamaah, Sabtu malam.

Menurut Ketua Pengurus DKM Nurul Falah H I Wayan Sukerta, ini pertama kalinya shalat Isya dan Tarawih berjamaah di masjid itu yang diimami oleh Imam asal Palestina sesuai keinginan dan permintaan warga.

"Imam Palestina ke Masjid Nurul Falah sudah yang kedua kalinya, tetapi baru kali ini imamkan shalat Isya dan Tarawih," kata Wayan, yang didampingi pengurus DKM lainnya, antara lain Ketua Bidang Pendidikan dan Dakwah, Budy Sulistriono.

Kedatangan Imam Palestina disambut baik oleh warga, jumlah jamaah yang datang cukup banyak tidak seperti hari terakhir Ramadhan di mana jumlah warga yang shalat ke masjid semakin berkurang.

Menurut Wayan, warga sudah banyak yang minta agar masjid didatangi Imam Palestina untuk melaksanakan shalat Tarawih berjamaah untuk merasakan suasana berbeda melaksanakan Tarawih di Ramadhan ini.

Menurut Wayan lebih lanjut, ada suasana berbeda yang dirasakan oleh jamaah, mulai dari suara, dan irama lantunan ayat Al Quran yang dibacakan oleh penutur yang berasal dari negara lain, baik irama dan 'tajwid'-nya dapat membuat warga lebih khusyuk beribadah.

"Harapan kita masyarakat lebih khusyuk beribadah, dapat merasakan perjuangan masyarakat Palestina, dan semakin menguatkan silaturahmi Indonesia dan Palestina," katanya.
 

Bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah

Pada kesempatan itu, Syekh Syakir Aiman Awda dalam tausiah Tarawihnya mengajak jamaah masjid yang hadir untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah-ibadah di bulan terakhir Ramadhan ini.

Ia mengatakan, bulan Ramadhan bulan yang diistimewakan Oleh Allah. Satu-satunya bulan yang ada kedamaian, tenang, dan keberkahan di dalamnya.

Dalam hadis yang dibacakan Aisyah bahwa Rasulullah berkata di bulan terakhir Ramadhan hendaknya kita mengencangkan tali pakaian, membangunkan anggota keluarga untuk melaksanakan Ibadah.

"Artinya kita harus bersungguh-sungguh beribadah lagi, lebih maksimal dibandingkan Ramadhan sebelumnya," katanya pula.

Syaikh Syakir juga menyampaikan kabar terakhir dari Gaza atas blokade yang dilakukan Zionis Israel terhadap warga Palestina.

"Blokade yang dilakukan tahun ini yang paling dahsyat terjadi masa sekarang ini, sudah terjadi sejak 2006 sampai sekarang puncaknya," katanya.

Ia menyebutkan, ribuan orang yang lulus kuliah tidak bisa bekerja. Mereka yang bekerja tidak bisa lagi kerja, bahkan gajinya dipotong sampai lebih dari setengahnya.

Aksi rakyat Gaza sekarang masih memasang tubuhnya sebagai pelindung Kota Gaza. Tetapi Israel tetap menyerang tanpa membedakan wanita dan anak-anak.

"Bahkan kabar terakhir seorang wanita muda usia 21 tahun tenaga medis Palestina ditembak tepat di dadanya, saat menyelamatkan saudaranya yang terluka, padahal dia sudah mengangkat tangannya sebagai tanda bahwa dia tim medis," kata Syakir.

Sejak awal Ramadhan hingga kini sudah 200 orang meninggal, dan 13 ribu korban luka berat.

Sejak dideklarasikannya Dubes Amerika di Yerusalem, seluruh rakyat Palestina baik yang di Gaza dan Tepi Barak keluar melakukan protes.

Zionis Israel menghancurkan rumah-rumah warga, bahkan mengambil alih makam para syuhada untuk dijadikan rumah bagi Zionis.
 
Ketua DKM masjid Nurul Falah H I Wayan Sukerta (dua kiri) saat menyerahkan sumbangan yang terkumpul dari para jamaah sebesar Rp21,2 juta kepada Imam masjid dari Palestina, Syekh Syakir Awda (tengah), di Masjid Nurul Falah, Kompleks Perumahan Balitro-Bumi Menteng Asri (BMA), Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. (Megapolitan.Antaranews.Com/Fofo: M.Tohamaksun).

Senang berada di Indonesia

Syakir mengatakan senang berada di Indonesia, karena warga Indonesia sangat mencintai Palestina.

"Saya sering mendengar cerita di Palestina banyak rakyat Indonesia cinta Palestina. Dan rasa hangat itu terasa, bahkan lebih terasa kuat saat saya berada di Indonesia saat ini," katanya lagi.

Sementara itu, Bendahara I DKM Masjid Nurul Falah, H Farid Boediawan menjelaskan, selain mendengarkan tausiah, warga setempat juga berhasil menggalang dana untuk Palestina. Dalam satu malam itu terkumpul sebesar Rp21.201.000.

Dana sebesar itu langsung diserahkan oleh Ketua DKM Nurul Falah I Wayan Sukerta, dan diterima oleh Syekh Syakir Aiman Awda, disaksikan oleh sejumlah pengurus DKM dan jamaah masjid tersebut.

Sebelumnya, pada tanggal 26 Mei 2018 lalu, DKM Nurul Falah juga berhasil menggalang dana sebesar Rp31 juta, yang juga disumbangkan untuk Palestina. (ANT/BPJ/MTH).

Editor Berita: T. Susilo.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018