Bogor (Antaranews Megapolitan) - Peneliti Badan Litbang Peternakan Kementerian Pertanian, mengembangkan alat deteksi dini kebuntingan sapi menyerupai tespack, guna meningkatkan efisiensi reproduksi.

Peneliti Balitbangtan Kementerian Pertanian, Dr Dicky Pamungkas saat ditemui, Rabu, menjelaskan selama ini metode deteksi kebuntingan pada ternak sapi dilakukan secara konvensional, yaitu dengan pengecekan fisik secara langsung (perogohan atau palpasi rectal).

Hal ini yang melatarbelakanginya melakukan penelitian pendeteksian kebuntingan dini yang bisa dilakukan oleh peternak secara umum.

Penelitian yang dihasilkan berupa Kit E-Pregnancy BPS ImunoDB ini berupa tespack, merupakan teknologi diagnosis kebuntingan yang cepat dan akurat dan dapat dilakukan pada umur kebuntingan kurang dari satu bulan.

"Kalau deteksi kebuntingan secara konvensional kurang efektif karena membutuhkan umur kebuntingan lebih dari 60 hari, sedangkan dengan Kit ini bisa 15 hari sudah ketahuan hasilnya," katanya.

Dalam seminar bulanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan di Balitbangnak, Dicky menjelaskan, deteksi kebuntingan dini pada sapi induk dapat meningkatkan efisiensi sehingga sapi induk yang diketahui belum bunting dapat segera dikawinkan kembali.

"Ini bisa memperpendek masa kosong atau kering, dan sapi induk yang telah secara dini diketahui bunting, dapat segera dipelihara secara lebih baik," kata Dicky yang juga Kepala Loka Penelitian Sapi Potong Balitbangnak.

Menurutnya, langkah ini untuk menjaga dan menyelamatkan kebuntingan sapi induk sampai lahir dengan selamat.

Ia menjelaskan, Kit Imunodotbloting Pregnancy merupakan diagnosis kebuntingan berbasis protein spesifik dengan kepekatan perubahan warna (gradient density) yang akan terjadi ikatan antara antigen dalam serum darah sapi bunting umur 1-3 bulan dengan antibody poliklonal.

"Tingkat akurasi deteksi kebuntingan mencapai 90 persen," katanya.

Kit deteksi ini mempunyai keunggulan antara lain, bisa memberi informasi keberhasilan perkawinan lebih awal, pengaplikasian yang mudah dan akurat, serta tidak menimbulkan trauma pada ternak.

Ia menyebutkan, keunggulan lainnya yakni diagnosis kebuntingan dapat dilakukan lebih awal yaitu mulai dari umur 15 hari dan hanya membutuhkan waktu 60 menit dalam pelaksanaannya.

"Dengan menggunakan Kit ini, peternak juga dapat meningkatkan efisiensi reproduksi dan menekan biaya produksi," katanya.

Tetapi penelitian Kit deteksi dini kebuntingan ini masih perlu dikembangkan. Beberapa kendala yang masih dihadapi yakni pengadaan materi, proses pembuatan Kit, dan aplikasi di lapang.

Kendala teknis yakni, ketersediaan serum sapi bunting, mulai dari 15 hari sampai 3 bulan. Inden bahan kimia sangat pak (5-6 bulan), kebutuhan bahan terkadang sedikit akan tetapi harus beli dalam satu kemasan tertentu sehingga biaya yang dikeluarkan lebih banyak.

Untuk kendala proses pembuatan Kit meliputi, kelengkapan peralatan, perlu tenaga terampil, dan ketelitian tinggi (mikro calculation), peralatan harus dalam penerapan rutin.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018