Bogor, 24/1 (ANTARA) - Jembatan Kali Cisarua yang menghubungkan Kampung Citeko dengan Kampung Pasangrahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ambruk saat diperbaiki warga setempat hingga menewaskan tiga orang dan melukai tiga pekerja lainnya, kata saksi mata.

"Sebenarnya jembatan itu sudah hampir selesai diperbaiki, tapi karena tidak kuat jadi ambruk," kata Niko (27) salah satu pedagang Pasar Cisarua yang menyaksikan ambruknya jembatan di Kecamatan Cisarua, hingga menewaskan tiga orang, Kamis.  
Niko menjelaskan, kronologis musibah ambruknya jembatan di Kali Cisarua tersebut terjadi Rabu (23/1) sekitar jam 09.30 WIB.

Jembatan alternatif yang hanya bisa dilalui pejalan kaki itu digunakan warga sebagai jalan lintas dari Kampung Citeko ke Pasangrahan itu rusak setelah diterjang luapan Kali Cisarua pada Jumat (18/1).

Mengingat jembatan tersebut sangat dibutuhkan oleh warga dan juga pedagang, untuk akses cepat, maka pedagang di sekitar jembatan kolektif untuk memperbaiki jembatan tersebut agar bisa dilalui kembali.

"Ada 30 pedagang disini yang kolektif mengumpulkan dana satu orang Rp150.000 untuk membiayai perbaikan jembatan ini," katanya.

Pedagang lalu membeli bambu, batu, semen, dan besi untuk membangun kembali jembatan tersebut.  
Pengerjaan perbaikan jembatan dimulai sejak Rabu tersebut, setelah pedagang membeli seluruh bahan bangunan untuk memperbaiki jembatan.

Ada enam pekerja yang bergotong-royong memperbaiki jembatan tersebut mereka masing-masing Fredi Gunawan, Imam Sanjaya, Wahyu, Erlan dan dua orang lagi yang tidak diketahui namanya.

"Bambu sudah terpasang, pondasi juga sudah dipancang. Sudah hampir selesai dan bisa dilalui," katanya.

Namun, lanjut Niko, ternyata pondasi jembatan tidak benar-benar kuat. Karena saat pertama dibangun jembatan itu bergantuk dan menempel pada tembok kios yang berada dipinggiran sungai di kedua sisinya.

"Setelah selesai diperbaiki, ada bunyi kretek-kretek dari kios Pak Frengki yang tiba-tiba ambruk, sehingga jembatan juga ikutan ambruk begitu juga diujungnya ikut tergerus arus," katanya.

Pada saat ambruk tersebut, seluruh pekerja sedang di jembatan, hingga jembatan ambruk merekapun tertimpa dan jatuh kesungai bersama material jembatan.

Bahkan ketiga korban yang tewas sempat terserat arus hingga berjarak lima meter dari lokasi kejadian.

"Memang luka ketiga korban cukup parah, seperti pak Imam kepalanya pecah, dan tulang peganggannya patah," kata Niko yang ikut mengevakuasi korban.

Menurut dia, satu korban bernawa Wengki tewas ditempat kejadian, sementara Imam dan Erlan yang sempat dilarikan ke RS PMI meninggal setelah menjalani perawatan medis.

Korban Fredi Gunawan dan Imam meninggal pada Rabu (23/1), sedangkan Erlan meninggal Kamis dini hari.

Kini ketiga korban telah dimakamkan ditempat pemakaman umum di kampung masing-masing.
 



Laily R
 

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013