Dicoding, platform pendidikan teknologi di Indonesia, meluncurkan Program Beasiswa Asah, sebuah pelatihan teknologi intensif untuk 2.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Program Asah berlangsung selama semester ganjil tahun akademik 2025/2026, dimulai pada Agustus 2025 hingga Januari 2026. Mahasiswa akan mengikuti lebih dari 900 jam pembelajaran berbasis praktik yang dirancang langsung oleh para ahli industri teknologi.

"Asah hadir sebagai jawaban atas kebutuhan industri akan lulusan yang tidak hanya unggul dalam hard skills, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi, kolaborasi, dan adaptasi yang kuat," kata CEO Dicoding Narenda Wicaksono dalam keterangannya, Selasa.

Program Asah menawarkan tiga alur belajar yang relevan dengan tren teknologi terkini, yaitu Front-End Web and Back-End with AI, React and Back-End with AI, dan Machine Learning. Peserta akan mendapatkan akses ke materi ajar dari Dicoding yang telah diakui oleh empat global tech principal, yaitu Google, AWS, Microsoft, dan Meta.

Mahasiswa terpilih akan memperoleh beasiswa pelatihan senilai 14 juta rupiah, yang mencakup seluruh rangkaian pelatihan, review tugas oleh expert hingga ke level kode, serta sesi mentoring yang intensif.

Program Asah terbuka untuk Warga Negara Indonesia (WNI), mahasiswa dari semua jurusan dan semua jenjang semester (sesuai dengan petunjuk Kemdiktisaintek dan kebijakan kampus masing-masing), dan mahasiswa berstatus aktif hingga Februari 2026.

Pendaftaran dibuka hingga 30 Juli 2025 melalui situs dicoding.com/asah. Peserta perlu mengisi form yang tersedia, membayar biaya tes seleksi sebesar Rp250.000, lalu mengerjakan tes seleksi berdurasi tiga jam yang terdiri dari pengetahuan teknologi dasar, kepribadian dan pola pikir, serta pengetahuan teknologi sesuai dengan alur belajar yang dipilih.

“Program ini sangat tepat bagi mahasiswa yang ingin memulai karier teknologi mereka. Kami mengundang mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan ini,” ujar Narenda.
 

Pewarta: ANTARA

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025