Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pusat Kajian Resolusi Konflik (Care) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerjasama dengan PT. Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field lakukan sosialisasi Program Pemberdayaan Masyarakat di balai desa Bongas Wetan Kecamatan Sumberjaya, Majalengka (14/5).

Sosialisasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan pemahaman sekaligus menampung masukan-masukan tentang program pengembangan agribisnis hortikultura yang akan dijalankan.

Hadir dalam kegiatan ini adalah Dinas Pangan Kabupaten Majalengka, Camat Sumberjaya, Pemerintah Desa Bongas Wetan dan Cidenok, BPP Sumberjaya, PPL Desa dan masyarakat Bongas Wetan dan Cidenok.

Menurut Abdul Jaya, Sekretaris Kecamatan Sumberjaya, program ini sangat sesuai dengan potensi Kecamatan Sumberjaya yang berbasis pertanian. Pemerintah Kabupaten Majalengka mengapresiasi program yang diinisiasi IPB dan Pertamina EP. Drh. Hari Imam Santoso, Kepala Bidang Kemandirian dan Kedaulatan Pangan, Dinas Pangan Kabupaten Majalengka mengatakan bahwa ini sejalan dengan program Kabupaten Majalengka dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional yang dimulai dari rumah tangga. Selain itu, apabila program ini dikembangkan dalam skala lebih besar maka berpotensi menambah pendapatan warga Desa Bongas Wetan dan Desa Cidenok.

Sekretaris Care LPPM IPB, Dr. Dahri Tanjung menyampaikan bahwa IPB akan membawa inovasi untuk diterapkan dalam program ini. IPB juga akan mengawal secara serius program ini dengan menerjunkan pendamping sarjana pertanian yang akan menetap di desa.

Dalam sosialisasi ini, peneliti Care IPB, Adi Firmansyah menjelaskan tujuan, indikator program, pola pelaksanaan kegiatan serta tahapan program. Program pendampingan ini merupakan bagian dari program CSR Pertamina EP bekerjasama dengan Care LPPM IPB, yang akan berlangsung selama satu tahun. Lingkup kegiatan mencakup sosialisasi, pelatihan, implementasi program, pendampingan usaha tani, pendampingan pemasaran, serta pengembangan program olahan.

Tim Ahli Pertanian Care LPPM IPB, Surapati, dalam materinya menjelaskan mengenai inovasi Bio-Cyclo farming yang akan diterapkan dalam program ini. Bio-Cyclo Farming adalah sistem pertanian yang memadukan unsur tanaman, ternak dan perikanan yang diatur sedemikian rupa sehingga bersinergi antara satu dengan lainnya hingga terjadi proses daur ulang alami secara biologis. Biocyclo farming yaitu sistem pertanian terpadu dan saling berintegrasi, sehingga dengan sistem ini tidak ada sampah tersisa dari sistem pertanian tersebut, karena sampah organik dari tanaman dapat digunakan untuk pembuatan pupuk (af/zul).

Pewarta: Oleh: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018