Bogor (Antaranews Megapolitan) - Kapolresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan upaya mencegah terjadinya serangan teror tidak terlepas dari peran aktif masyarakat.

"Karena kepolisian tidak ada apa-apanya tanpa masyarakat. Koordinasi antara Polisi, TNI dan masyarakat ini perlu ditingkatkan," kata Ulung usai pemusnahaan barang bukti kejahatan narkoba dan miras di Balai Kota Bogor, Senin.

Ulung mengatakan, camat, lurah, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas sudah dikerahkan dalam mengawal pengamanan di wilayah. Tetapi, peran masyarakat sangat dibutuhkan, agar upaya pencegahan aksi teror bisa optimal.

Peran serta yang dimaksudkan adalah masyarakat ikut mengawasi wilayahnya, dengan memberlakukan wajib lapor 1x24 jam, tidak meremehkan informi sekecil apapun tentang hal-hal yang mencurigakan, termasuk keberadaan orang-orang yang tidak tanduknya dicurigai.

Untuk pengamanan di wilayah Kota Bogor, lanjut Ulung, sebelum kejadian teror bom di Surabaya, jajaran Polisi dan TNI, serta Pemkot Bogor sudah rutin melakukan operasi skala besar yang ditingkatkan.

"Jadi bukan karena ada teror bom saja, pengamanan ini rutin dilakukan, tetapi sekarang lebih ditingkatkan lagi," katanya.

Selain patroli ditingkatkan, jumlah personel juga ditambah. Jajaran Polresta Bogor tetap siaga, yang menjadi tugas rutin untuk ditingkatkan.

"Karena wilayah Bogor ada Istana Presiden dan VVIP, sudah jadi atensi khusus dari sebelum-sebelumnya, dan rutin dilakukan," kata Ulung.

Dandim Kota Bogor, Letkol Arm Doddy Suhadiman mengatakan TNI siap membantu jajaran Kepolisian untuk menjaga situasi Kota Bogor tetap aman dan kondusif.

Total ada 68 Babinsa, dan 54 anggota TNI yang disiagakan di Mako Kodim 0606/Kota Bogor untuk melakukan pengawasan dan penjagaan.

"Kuncinya kita harus terus berkoordinasi, waspada, tidak meremehkan sekecil apapun informasi yang masuk, dan sigap dalam menerima laporan masyarakat," kata Doddy.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018