Bogor (Antaranews Megapolitan) - Negara menaikkan pangkat luar biasa lima prajurit Polri yang gugur di Mako Brimob.

Presiden Joko Widodo memberikan kenaikkan pangkat luar biasa kepada lima prajurit Polri yang gugur dalam insiden penyerangan di rutan Mako Brimob, Kelapa Dua.

"Saya juga telah memerintahkan kepada Wakapolri untuk memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada prajurit yang telah menjadi korban keganasan teroris," kata Presiden dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Presiden juga menyatakan rasa belasungkawa bagi keluarga prajurit yang ditinggalkan.

Kepala Negara berharap kerabat yang ditinggalkan dapat tabah menghadapi insiden tersebut.

"Atas nama rakyat, bangsa, dan negara, saya menyampaikan rasa duka yang mendalam atas gugurnya lima anggota kepolisian dalam melaksanakan tugas dari negara. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi duka ini," kata Presiden.

Kejadian kerusuhan di lokasi pindahan Rutan Salemba yang ditempatkan di Mako Brimob, Kelapa Dua, menyebabkan lima prajurit polisi gugur, yaitu Iptu Yudi Rospuji Siswanto, Aipda Denny Setiadi, Brigadir Polisi Fandy Setyo Nugroho, Brigadir Satu Polisi Syukron Fadhli dan Brigadir Satu Polisi Wahyu Catur Pamungkas.

Satu narapidana terorisme juga tewas dalam insiden itu.
 

Berita terkait: ini kata Kapolri Tito soal tewasnya lima Anggota Brimob
Bisa dibaca juga: 155 tahanan Mako Brimob dipindahkan ke LP Nusakambangan

Menurut keterangan Polri, pemicu kerusuhan terjadi karena cekcok pemeriksaan makanan yang masuk ke dalam ruang tahanan yang harus diverifikasi terlebih dahulu oleh petugas sesuai dengan peraturan.

Aksi keributan itu, menurut Polri, melawan petugas karena terjadi perebutan senjata api.

Presiden juga menegaskan negara dan masyarakat Indonesia tidak takut menghadapi terorisme dan tindakan yang berpotensi mengganggu keamanan negara.

Editor Berita: M.M. Astro.

Pewarta: Bayu Prasetyo

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018