Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Direktur Jenderal Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja Haiyani Rumondang menginstruksikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) Jawa Barat mengintensifkan sosialisasi.
"Informasi seputar jaminan sosial melalui BPJSTK harus terus disampaikan kepada banyak orang agar kepesertaannya bisa maksimal," katanya saat menghadiri acara "Kerja Sama Antarlembaga dalam Rangka Perluasan Cakupan Kepesertaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan" di Hotel Amaroossa Grande Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa.
Menurut dia, pengintensifan sosialisasi seputar manfaat jaminan sosial merupakan pesan penting dari Kementerian Tenaga Kerja dalam rangka mendongkrak kepesertaan.
Berdasarkan data yang dilaporkan BPJSTK Jabar menyebutkan dari sekitar 22 juta angkatan kerja di Jabar, hanya 6,5 juta pekerja di antaranya yang sudah terdaftar sebagai peserta BPJSTK.
Selain itu, sebanyak 5 juta angkatan kerja Jabar yang bekerja di luar wilayah telah terdaftar sebagai peserta BPJSTK.
Selisihnya, sekitar 9-10 juta angkatan kerja yang harus dikejar BPJSTK Jabar untuk memaksimalkan kepesertaan.
"Bukan apa-apa, karena jaminan sosial melalui BPJSTK ini benar-benar pasti manfaat yang bisa dinikmati pesertanya. Tidak hanya selama masih bekerja, hingga sudah purna kerja pun, manfaat tersebut masih dapat dinikmati," katanya.
Haiyani mengatakan, negara berharap semua pekerja bisa terdaftar sebagai peserta BPJSTK, sehingga bisa merasakan manfaatnya.
"Penambahan lapangan pekerjaan serta perluasan kesempatan kerja informal membuat BPJSTK harus lebih menggencarkan sosialisasi. Perluas jejaring informasi dengan kelembagaan," katanya.
Haiyani mencontohkan, peran serikat pekerja juga bisa dimanfaatkan sebagai corong sosialiasi karena mereka aktif bersentuhan langsung dengan para tenaga kerja.
"Bisa melalui serikat pekerja yang selama ini intens berkomunikasi dengan anggotanya. Sebenarnya banyak instrumen sosialisasi yang bisa dilakukan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Informasi seputar jaminan sosial melalui BPJSTK harus terus disampaikan kepada banyak orang agar kepesertaannya bisa maksimal," katanya saat menghadiri acara "Kerja Sama Antarlembaga dalam Rangka Perluasan Cakupan Kepesertaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan" di Hotel Amaroossa Grande Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa.
Menurut dia, pengintensifan sosialisasi seputar manfaat jaminan sosial merupakan pesan penting dari Kementerian Tenaga Kerja dalam rangka mendongkrak kepesertaan.
Berdasarkan data yang dilaporkan BPJSTK Jabar menyebutkan dari sekitar 22 juta angkatan kerja di Jabar, hanya 6,5 juta pekerja di antaranya yang sudah terdaftar sebagai peserta BPJSTK.
Selain itu, sebanyak 5 juta angkatan kerja Jabar yang bekerja di luar wilayah telah terdaftar sebagai peserta BPJSTK.
Selisihnya, sekitar 9-10 juta angkatan kerja yang harus dikejar BPJSTK Jabar untuk memaksimalkan kepesertaan.
"Bukan apa-apa, karena jaminan sosial melalui BPJSTK ini benar-benar pasti manfaat yang bisa dinikmati pesertanya. Tidak hanya selama masih bekerja, hingga sudah purna kerja pun, manfaat tersebut masih dapat dinikmati," katanya.
Haiyani mengatakan, negara berharap semua pekerja bisa terdaftar sebagai peserta BPJSTK, sehingga bisa merasakan manfaatnya.
"Penambahan lapangan pekerjaan serta perluasan kesempatan kerja informal membuat BPJSTK harus lebih menggencarkan sosialisasi. Perluas jejaring informasi dengan kelembagaan," katanya.
Haiyani mencontohkan, peran serikat pekerja juga bisa dimanfaatkan sebagai corong sosialiasi karena mereka aktif bersentuhan langsung dengan para tenaga kerja.
"Bisa melalui serikat pekerja yang selama ini intens berkomunikasi dengan anggotanya. Sebenarnya banyak instrumen sosialisasi yang bisa dilakukan," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018