Depok (Antaranews Megapolitan) - Direktur Eksekutif Rumah Kepemimpinan Bachtiar Firdaus mengatakan bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia satu dasawarsa mendatang merupakan kabar gembira sekaligus tantangan besar.

"Indonesia akan menjadi negara besar, jika potensi demografi dikelola dengan baik dan bijak," katanya di Depok, Jawa Barat, Senin.

Ia mengatakan pekerjaan rumah itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan harus dibangun kesadaran kolektif dari berbagai pihak untuk bersama-sama membina generasi muda.

Bachtiar juga menegaskan hal tersebut ketika membuka acara Indonesia Youth Contribution Summit (IYCS) di kampus Universitas Indonesia. Acara itu diikuti 300 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Rangkaian acara IYCS berlangsung 27 April - 1 Mei 2018.

Ia mengatakan kaum muda yang menggembleng diri dengan integritas dan kompetensi memadai akan berperan dalam kemajuan bangsa. Pemuda merupakan target sekaligus subyek dalam agenda pengelolaan bonus demografi.

"Pemuda harus ambil bagian dalam kerja besar ini. Walau masih sedikit kontribusi yang bisa dilakukan di sektor pengabdian masing-masing," katanya.

Dikatakannya energi besar dan determinasi kuat yang dimiliki pemuda, ditambah dengan rasa ingin tahu yang menggebu dan mobilitas tinggi menjadikan pemuda sebagai aktor utama untuk memastikan bonus demografi anugerah zaman.

Rumah Kepemimpinan merupakan lembaga independen yang berfokus pada program beasiswa kepemimpinan untuk para mahasiswa berprestasi dari 9 perguruan tinggi negeri di 7 kota besar di Indonesia.

Berdiri sejak 2002, RK saat ini mengelola asrama mahasiswa sebagai pusat pembinaan di Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan dan Makassar. Sebentar lagi akan dibuka asrama di Surakarta dan Samarinda.

IYCS hadir sebagai agenda tahunan karena para peserta RK terlibat dalam beragam leadership projects. Sejumlah tokoh nasional yang hadir: Prof. Din Syamsuddin (Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban), Dr. Warsito Purwo Taruno (Penemu Electrical Capacitance Volume Tomography dan Electro Capacitive Cancer Treatment), dan Drs. Musholli (Ketua Dewan Pembina Yayasan Bina Nurul Fikri).

Musholi sebagai Pembina RK berpesan agar menjaga religius dengan shalat dan doa malam. Teladani cara pandang dunia `kesufian` untuk memberikan kebaikan kepada semua manusia.

"Jaga pula kesehatan dan kebugaran fisik dengan olahrga, dan miliki kepercayaan diri untuk menghadapi tantangan besar," kata Musholi pernah mendapat penghargaan sebagai tokoh inspirasi dari Dompet Dhuafa Award tahun 2012.

Dalam forum dialog bertema ?Kontribusi Pemuda dalam Menyongsong Era Baru Indonesia? tampil tokoh muda seperti Najelaa Shihab (Pendiri Sekolah Cikal), Refi Kunaefi (Project Development Director Akuo Energy), Gesa Falugon (Owner Ramesia), Habibi Yusuf (Birokrat muda di Kementerian Perindustrian), dan Heni Sri Sundani (Founder Agro Edu Jampang). 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018