Indonesia-Belanda bermitra kembangkan teknologi pengumpul sampah sungai

Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Indonesia dan Belanda bermitra dan menjalin kerja sama dalam proyek pengumpulan sampah plastik di sungai melalui teknologi yang dapat menghalangi sampah plastik ke laut.

Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Dr. Ir. Safri Burhanuddin, DEA dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan Indonesia sudah membuat National Plan of Action for Combating Marine Debris atau Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk Melawan Limbah Plastik di Laut.

"Sejalan dengan RAN tersebut maka kerja sama bilateral antara pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Belanda sangat penting untuk mengurangi sampah plastic di laut," katanya.

Maka kerja sama dengan Belanda pun merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan rencana aksi itu.

Perjanjian kerja sama ditandatangani oleh Pemerintah RI yang meliputi perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (Kementerian PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Jakarta, Kamis (26/4).

Sementara di sisi lain diwakili oleh Kedutaan Besar Kerajaan Belanda.

Dalam perjanjian yang disepakati kedua belah pihak akan membuat proyek penelitian bersama pengembangan teknologi inovatif dalam hal mengumpulkan sampah plastik di sungai dan muara di wilayah Jakarta.  

Sebuah studi dari Nature Communications yang dilakukan pada 2017 menyebutkan bahwa sistem sungai di dunia ini menyumbangkan antara 1,15 dan 2,241 juta ton plastik pertahun ke lautan.  

Plastik di laut telah menjadi perhatian utama karena mengakibatkan pencemaran serta berpotensi mempengaruhi kesehatan manusia.  

Pemerintah Indonesia telah melakukan inisiasi untuk memerangi sampah plastik di laut sebesar 70% pada tahun 2025.  

Dalam mendukung pencapaian target pengurangan sampah laut ini, Pemerintah Indonesia telah menyusun Rencana Aksi Nasional yang meliputi strategi-strategi perubahan kebiasaan, Pengurangan Buangan Berbasis Lahan, Pengurangan Buangan Berbasis Laut/Pantai, Peningkatan Penegakan Hukum dan Riset Teknologi.  

Program riset ini dijadwalkan berlangsung pada 1 Oktober 2019 yang hasilnya akan diumumkan kemudian.   

Sebagai bagian dari proyek ini, sebuah sistem eksperimental pengumpulan sampah plastik akan diletakkan di Cengkareng Drain.  

Program tersebut termasuk pengembangan metode untuk mengelola pengumpulan sampah plastic dengan baik dengan cara yang efisien serta ramah lingkungan.

Siebe Schuur dari Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, mengatakan teknologi inovatif adalah kunci dalam mengembangkan strategi pengelolaan limbah yang efektif.

"Saya berharap bahwa penelitian ini akan berkontribusi pada lingkungan laut yang lebih sehat di seluruh di dunia hari ini dan di masa depan," katanya.

 

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018