Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Dana bergulir kelolaan LPDB-KUMKM akan dikucurkan untuk para pelaku usaha kopi mulai dari petani hingga pedagang kopi dan bahkan cafe-cafe yang menjamur di berbagai tempat.

Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Braman Setyo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan pihaknya menilai kopi sebagai salah satu komoditas andalan Indonesia dan memiliki nilai tambah yang besar sehingga layak untuk mendapatkan pembiayaan.

"Hal ini juga sekaligys guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia karena rantai perkebunan kopi melibatkan banyak orang mulai dari petani, pedagang, sampai pengusaha-pengusaha," katanya.

Pihaknya pun berupaya menyiapkan skema dan syarat khusus untuk dapat membiayai dan mendukung industri kopi dalam negeri melalui perkuatan permodalan dana bergulir.

"Pada 2018 ini LPDB-KUMKM ingin memfokuskan pembiayaan pada sektor pertanian yang merupakan amanat Presiden Joko Widodo untuk mendukung Program Nawacita," kata Braman.

Tahun ini, tambahnya, LPDB-KUMKM menargetkan penyaluran dana bergulir sebesar Rp1,2 triliun dan dari jumlah itu, sebanyak Rp480 miliar untuk koperasi simpan pinjam, Rp120 miliar untuk koperasi sektor riil, Rp360 miliar UMKM, dan Rp240 miiar untuk LKB dan LKBB.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Agus Rizal mengatakan, potensi ekspor produk-produk pertanian dan perkebunan sangat besar. Terlebih provinsinya hingga kini menyimpan potensi besar sebagai penghasil kopi berkualitas di samping kelapa sawit, karet, dan lainnya.

Namun ia menegaskan, untuk potensi ekspor paling besar kesempatannya adalah kopi. Hanya saja menurutnya, kendala yang dihadapi selama ini para petani kopi masih bermasalah dengan pembiayaan yang kurang.

"Di Jambi paling lengkap industri pertanian dan perkebunan, sehingga bila ada tambahan bantuan dana dari LPDB-KUMKM kami sangat senang dan pasti pelaku industri kopi akan maju," ujar Agus Rizal.

Sektor UMKM kopi, imbuhnya, jika dibiayai maka proses pengembalian pembiayaannya akan sangat cepat.

"Berilah kami kesempatan dalam hal pembiayaan, kami dari dinas akan mendorong dan siap mendampingi LPDB-KUMKM sampai dengan tingkat petani," jelas Agus Rizal.

Di tempat yang sama, Rina Safitri Ketua Komunitas UMKM Kopi Provinsi Jambi mengungkapkan, koperasi di Jambi sangat banyak, tapi kondisinya hidup segan mati tak mau.

"Kebanyakan koperasi sawit, namun koperasi kopi belum ada. Kami berharap adanya pemberian fasilitas pembiayaan bagi para pelaku perkebunan dan UMKM kopi di Jambi," harap Rina.

Ia juga meyakinkan, kualitas kopi dari Jambi sangat enak dan tidak kalah dari produk kopi dari daerah lain.

"Jangan ragukan rasa kopi dan produk olahan UMKM dari Jambi," kata Rina.

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018