Moskow, Rusia, (Antaranews Megapolitan/Xinhua-OANA) - Penggunaan kekuatan oleh sebagian negara dengan melangkahi Dewan Keamanan (DK) PBB terperosok ke dalam permainan pelaku teror, kata Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (25/4).

"Sebagian anggota masyarakat internasional terus berusaha mengabaikan norma yang diakui secara umum dan prinsip hukum internasional dan memilih untuk menggunakan kekuataan dengan melangkahi Dewan Keamanan PBB serta menolak untuk mengadakan pembicaraan sebagai alat utama dalam menyelesaikan sengketa internasional," kata Putin dalam pesan kepada wakil dalam pertemuan keamanan internasional di Sochi, sebagaimana dikutip media lokal.

Pesan tersebut, yang dibacakan oleh Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia Nikolai Pastrushev, mengatakan tindakan semacam itu "menggerakkan ketidak-stabilan politik dan sosial" dan terperosok ke dalam permainan kekuatan teror, ekstrem dan kejahatan transnasional, sehingga mengarah kepada peningkatan krisis dan konflik lokal.

Putin tidak menyebutkan negara tertentu di dalam pesannya, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Tapi pesan tersebut dikeluarkan hanya beberapa hari setelah Amerika Serikat, Inggris dan Prancis melancarkan serangan udara bersama terhadap pasukan Pemerintah Suriah, tanpa memperoleh wewenang dari Dewan Keamanan PBB.

"Rusia siap buat kerja sama paling erat dengan mitra asing untuk memelihara keamanan regional dan global, kata Putin di dalam pesan itu.

Pertemuan keamanan dua-hari yang diselenggarakan Rusia di Sochi, yang diluncurkan pada Rabu (25/4), dijadwalkan dihadiri oleh perdana menteri, pembantu presiden, kepala dewan keamanan, menteri pertahanan, wakil dinas keamanan dan lembaga pelaksana hukum dari 100 negara, kata Dewan Keamanan Rusia.

Penerjemah: Chaidar

Pewarta: Xinhua-OANA

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018