Medan (Antaranews Megapolitan) - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian berharap sinergitas Polri-TNI untuk menciptakan kamtibmas pada pilkada secara langsung 2018 di Provinsi Sumatera Utara harus tetap dilaksanakan.
"Mewujudkan keamanan dan kekondusifan daerah tersebut, merupakan tanggung jawab Polri-TNI," katanya ketika menyampaikan pengarahan kepada prajurit TNI-Polri, di Medan, Kamis malam.
Melalui sinergitas Polri-TNI, menurut dia, pengamanan pilkada di Sumatera Utara (Sumut) akan berjalan dengan baik, aman, tertib, sukses, dan lancar, sesuai yang diharapkan bersama.
"Kerja sama pengamanan yang dilakukan Polri dengan TNI itu, sudah lama terjalin dan harus dapat ditingkatkan," ujar Jenderal Pol Tito.
Ia menyebutkan, Polri juga harus melibatkan TNI, dalam pelaksanaan razia Toba di Sumut dan begitu juga pengamanan Hari Raya Idul Fitri 2018, serta kegiatan lainnya.
Prajurit TNI tersebut, sudah dianggap sebagai keluarga bagi Polri.
"Sinergitas yang dilakukan Polri-TNI, dalam arti yang positif mengenai terciptanya kamtibmas dan suksesnya pelaksanaa Pilkada tersebut," ucap jenderal bintang empat itu.
Kapolri mengatakan, Sinergitas Polri-TNI itu, justru jangan sampai disalahkan untuk hal-hal yang negatif, misalnya melakukan pengawalan terhadap bandar narkoba di wilayah Pantai Timur Sumatera.
Karena, selama ini narkoba yang banyak beredar di Pulau Jawa itu, berasal dari Sumut, dan harus secepatnya dihentikan POlri-TNI," ucap jenderal bintang empat itu.
Kapolri juga menjelaskan, barang ilegal berupa "ball pres" atau pakaian bekas dari luar negeri itu, masuk melalui Pelabuhan Pantai Timur.
Hal tersebut, tidak boleh dibiarkan masuk ke Indonesia, dan harus diambil tindakan tegas.
"Kehadiran pakaian bekas dari luar negeri tersebut, mengakibatkan terganggunya pengusaha garmen yang ada di Indonesia," kata Kapolri itu.
Pada acara pengarahan itu, turut hadir KSAD Jenderal TNI Mulyono, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Ibnu Triwidodo, Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpau, dan ribuan prajurit TNI AD, TNI AL, TNI AU dan Polri.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Mewujudkan keamanan dan kekondusifan daerah tersebut, merupakan tanggung jawab Polri-TNI," katanya ketika menyampaikan pengarahan kepada prajurit TNI-Polri, di Medan, Kamis malam.
Melalui sinergitas Polri-TNI, menurut dia, pengamanan pilkada di Sumatera Utara (Sumut) akan berjalan dengan baik, aman, tertib, sukses, dan lancar, sesuai yang diharapkan bersama.
"Kerja sama pengamanan yang dilakukan Polri dengan TNI itu, sudah lama terjalin dan harus dapat ditingkatkan," ujar Jenderal Pol Tito.
Ia menyebutkan, Polri juga harus melibatkan TNI, dalam pelaksanaan razia Toba di Sumut dan begitu juga pengamanan Hari Raya Idul Fitri 2018, serta kegiatan lainnya.
Prajurit TNI tersebut, sudah dianggap sebagai keluarga bagi Polri.
"Sinergitas yang dilakukan Polri-TNI, dalam arti yang positif mengenai terciptanya kamtibmas dan suksesnya pelaksanaa Pilkada tersebut," ucap jenderal bintang empat itu.
Kapolri mengatakan, Sinergitas Polri-TNI itu, justru jangan sampai disalahkan untuk hal-hal yang negatif, misalnya melakukan pengawalan terhadap bandar narkoba di wilayah Pantai Timur Sumatera.
Karena, selama ini narkoba yang banyak beredar di Pulau Jawa itu, berasal dari Sumut, dan harus secepatnya dihentikan POlri-TNI," ucap jenderal bintang empat itu.
Kapolri juga menjelaskan, barang ilegal berupa "ball pres" atau pakaian bekas dari luar negeri itu, masuk melalui Pelabuhan Pantai Timur.
Hal tersebut, tidak boleh dibiarkan masuk ke Indonesia, dan harus diambil tindakan tegas.
"Kehadiran pakaian bekas dari luar negeri tersebut, mengakibatkan terganggunya pengusaha garmen yang ada di Indonesia," kata Kapolri itu.
Pada acara pengarahan itu, turut hadir KSAD Jenderal TNI Mulyono, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Ibnu Triwidodo, Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpau, dan ribuan prajurit TNI AD, TNI AL, TNI AU dan Polri.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018