Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Penarik ojek berbasis daring atau online Fikri Firdaus (23) nyaris menjadi korban pembegalan dengan modus order secara online melalui aplikasi android.

"Beruntung saat kejadian ada dua orang warga yang melintas kemudian berteriak dan membantu saya," kata Fikri, saat menjalani perawatan di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi karena bagian pelipisnya terkena sabetan senjata tajam, Minggu.

Informasi yang dihimpun dari korban, saat itu dia mendapatkan order di titik penjemputan RS Ridho Galih di Kecamatan Cikole. Awalnya korban tidak menaruh curiga karena pelaku tersebut berpakaian rapi.

Namun dalam perjalanan menuju Gang Jayaniti, Kecamatan Cikole ada dua sepeda motor yang memepetnya, satu motor ditumpangi tiga orang dan satu lagi hanya dinaiki seorang saja.

Dirinya pun mencoba memberikan jalan kepada kedua motor tersebut namun tidak juga mendahuluinya, malah saat masuk ke gang yang cukup sempit dan di sekitar pohon bambu penumpangnya meminta turun.

Saat menurunkan penumpang itu, pengemudi kedua motor tersebut langsung mempepetnya dan salah satu pengendara turun langsung memukul kepalanya.

Namun, saat pelaku hendak mengambil motornya, datang dua orang warga yang langsung membantunya.

"Diduga panik, salah seorang begal mengeluarkan senjata tajam dari balik jaketnya dan langsung menyabetkannya ke pelipis korban dan melarikan diri," katanya pula.

Ia mengatakan, dirinya sempat diancam akan dibunuh jika tidak menyerahkan kunci motornya, tetapi dirinya berterima kasih kepada warga yang telah menggagalkan aksi pembegalan tersebut dan membawanya ke rumah sakit. Motor yang digunakannya pun gagal digondol kawanan begal.

Hingga saat ini, petugas dari Polsek Cikole masih melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara serta sudah meminta keterangan dari korban dan sejumlah saksi serta memburu pelaku percobaan pembegalan itu.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018