Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Pusat integrasi data atau data center milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi Jawa Barat yang baru selesai dibangun siap melayani permintaan publik.

"Data center kami saat ini dipakai untuk kepentingan Pemkab Bekasi dahulu, mudah-mudahan pertengahan tahun ini sudah siap `go public`," kata Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Kabupaten Bekasi, Beny Saputra di Cikarang, Selasa.

Beni mengatakan saat ini pihaknya tengah menyiapkan data center untuk keperluan sejumlah koneksi aplikasi di aparatur pemerintahan setempat.

"Seperti KTP elektronik, sistem perencanaan Bappeda, jaringan Simda keuangan dan aset, layanan pengadaan elektronik, juga e-puskesmas," kata dia.

Data center ini juga akan digunakan untuk mepnyusun aplikasi pemantau kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) bertajuk e-kinerja atau kinerja elektronik yang mulai diberlakukan tahun ini.

Melalui e-kinerja tersebut nantinya akan dihitung jumlah tunjangan ASN berdasarkan kinerja, selain tentunya juga tingkat kehadiran ASN.

"Setelah melayani internal di lingkup Pemda, baru kita akan coba tarik konsumen swasta seperti kawasan industri dan pihak lain yang berminat menyimpan datanya di fasilitas data center kita," katanya.

Wakil Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan bahwa perkembangan teknologi saat ini menuntut semua pihak untuk mampu meningkatkan sarana dan prasarana di bidang teknologi.

"Gedung baru data center inilah yang jadi harapan kami untuk dapat berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi masa kini," katanya.

Setelah itu, lanjut dia, menyusun perencanaan yang baik dan matang ke depan untuk dapat menjaring Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor teknologi informatika.

"Saya rasa Diskominfo sudah sangat sukses dengan menjadi pilot project layanan jaringan FO (Fiber Optic) kemarin. Ini tantangan baru mereka, menyulap data center menjadi kontribusi PAD," katanya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Jejen Sayuti mengatakan pembangunan data center Pemkab Bekasi layak menjadi program percontohan daerah lain.

"Ini merupakan proyek percontohan pusat akses dan penyimpanan data terpadu bagi Pemda lain. Terlebih sudah pakai tier 3, saya yakin Kementerian saja belum tentu memiliki fasilitas secanggih ini, kalau swasta mah jangan ditanya," katanya.

Jejen menambahkan kehadiran pusat data ini berpotensi besar mampu menambah PAD sektor teknologi informatika jika mampu bersaing dengan pihak swasta.

"Selama ini yang kita tahu, pusat data terdekat adanya di Jatiluhur, Purwakarta dan itu milik swasta, milik salah satu provider. Bayangkan kalau konsumen di Jawa Barat menyewa data center kita, berapa PAD yang bisa kita hasilkan," katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar D dan Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018