Bogor (Antaranews Megapolitan) - Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat mengatakan akurasi data dan informasi penting sangat diperlukan bagi pemerintah daerah dalam mengembangkan investasi di daerah.

"Data yang akurat juga diperlukan pemerintah daerah dalam menetapkan kebijakan atau peraturan," kata Ade dalam sosialisasi penyusunan Disagregasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) di Kota Bogor, Senin.

Ade menjelaskan, masyarakat dan investor membutuhkan kepastian hukum, birokrasi yang efektif dan akurasi data sebelum berinvestasi di daerah.

Sejalan dengan itu, Pemkot Bogor mendukung kegiatan survei matriks PMTB yang akan dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) selama bulan April hingga awal Mei mendatang.

Menurut Ade, data tersebut diperlukan oleh Pemkot Bogor untuk mewujudkan mimpi Kota Bogor menjadi kota yang nyaman, aman dan transparan di tahun 2025.

Ia mengatakan wilayah Kota Bogor cukup strategis, sehingga memerlukan kesiapan dari semua aspek agar misi menjadi kota yang aman, nyaman dan transparan bisa terwujud.

"Pemkot mendorong banyak kebijakan publik yang lahir di Bogor," katanya.

Pemkot Bogor lanjutnya memiliki enam prioritas pembangunan yakni penataan transportasi, penataan dan pemberdayaan PKL, penataan pelayanan persampahan dan kebersihan, penataan ruang publik, pedestrian, taman, dan ruang terbuka hijau, transformasi budaya dan reformasi birokrasi, serta penangulangan kemiskinan.

Selain itu, lanjutnya, Kota Bogor juga ingin mewujudkan diri sebagai kota tujuan wisata. Untuk itu tidak bisa mengandalkan dari APBD saja, tetapi diperlukan kehadiran investor.

"Kehadiran investor ini harus diyakinkan dengan data yang akurat, sehingga mendongkrak investasi," kata Ade.

Kepala BPS Kota Bogor Bambang Ananto Cahyono mengatakan survei PMTB merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh BPS di tahun 2018.

Survei ini bertujuan menghasilkan data PMTB yang kongkrit sehingga dapat membantu pemerintah daerah dalam pengambilan kebijakan terkait peningkatan investasi.

"PMTB itu merupakan komponen penyumbang pertumbuhan ekonomi dan memberikan gambaran besaran investasi," kata Bambang.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018