Bogor (Antaranews Megapolitan) - Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi (Himagizi) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar Seminar Keprofesian dan Nutritionist Talk dengan tema Our Competency To Think Nutritionally And Act Professionally. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Auditorium GMSK Kampus IPB Dramaga (18/03).

Acara ini dihadiri oleh 180 mahasiswa gizi dan pelajar dari Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma, Universitas Esa Unggul, Stikes Holistik Purwakarta, Stikers Binawan, Stikes Mitra Keluarga, Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, PKN STAN, dan SMA Islam PB Sudirman.

Ketua Pelaksana, Qhialdy Syira menjelaskan bahwa seminar tersebut diadakan sebagai sarana bagi mahasiswa gizi untuk lebih mengetahui tentang profesi gizi pada dunia kerja.

“Setelah mengikuti seminar ini, mahasiswa gizi akan mengetahui apa yang harus dipersiapkan selepas lulus dari program sarjana untuk menyandang gelar profesi gizi yang baik dan sesuai aturan prodi gizi,” ujar Qhialdy.

Narasumber seminar yang merupakan dosen Ilmu Gizi IPB, Dr.Ir. Budi Setiawan M.Si, memaparkan informasi tentang kompetensi, peran, fungsi dan tantangan pada dunia kerja yang akan dihadapi oleh lulusan sarjana gizi (nutrisionis) dan bagaimana cara meghadapinya.

Selanjutnya peserta dijelaskan tentang program pendidikan Registered Dietitian oleh Prof. Dr. Ir. Evi Damayanti, MS. Registered Dietitian atau Pendidikan Profesi Gizi adalah program pendidikan tambahan di luar pendidikan S1 dan S2 yang memiliki wewenang lebih besar untuk mengambil keputusan terkait profesi gizi daripada sekedar lulusan S1, S2, dan S3.

Tidak hanya informasi terkait kompetensi seorang ahli gizi, peserta juga diajak untuk berpikir lebih terbuka dan kreatif dalam memandang profesi gizi. Dalam kesempatan tersebut, Mury Kuswary S.Pd, M.Si ahli gizi olahraga, memaparkan peluang profesi gizi di tengah meningkatnya kasus obesitas di dunia dan bagaimana memanfaatkan peluang tersebut dengan menjadi konsultan pribadi.

“Ini peluang bagi ahli gizi dengan cara memberikan saran diet sekaligus tips berolahraga,” ujarnya.

Sementara itu pada materi terakhir, Daniel Furqon, S.Gz, menyampaikan cara seorang nutrisionis dapat memperkenalkan profesinya kepada masyarakat luas. Peserta diajak untuk lebih kreatif dalam memasarkan keilmuan yang dimiliki agar menghasilkan banyak peluang di dunia kerja.

“Acaranya sangat seru, kita bisa lebih tahu terkait profesi gizi dan peminatan tentang gizi, seperti gizi klinis, gizi masyarakat, dan lainnya. Seminar keprofesian ini sangat jarang ada, jadi sangat menarik untuk diikuti. Kita bisa tahu lebih luas terkait profesi gizi. Kita juga jadi bisa memilih mau mendalami peminatan gizi yang mana. Gizi masyarakat, gizi olahraga, atau gizi dietitian,” ujar Fatin Triananda Kumara Putri dari Ilmu Gizi Stikes Mitra Keluarga. (UAM/Zul)

Pewarta: Oleh: Humas IPB/Qhialdy Syira

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018