Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pusat Konservasi Sumber Daya Tumbuhan Kebun Raya Bogor (PKT) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI bekerja sama dengan Universitas Kyoto di Jepang dalam melakukan penelitian tanaman Sorgum untuk energi terbarukan.

"Kerja sama ini untuk mengembangkan teknologi yang mampu mengembalikan padang rumput alang-alang untuk lahan produktif serta menghasilkan manfaat biomassa untuk energi dan material terbarukan," kata Plt Kepala LIPI Prof Bambang Subiyanto di Kota Bogor, Jawa barat, Rabu.

Kolaborasi antara LIPI dan Jepang ini ditandai dengan pemotongan pita di depan Laboratorium Treub yang ada di dalam Kebun Raya Bogor, dihadiri pejabat tinggi LIPI, serta delegasi dari Jepang.

Bambang mengatakan biomassa lignoselulosa dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif karena jumlahnya yang melimpah. Tetapi teknologi yang efisien mampu mengubah biomassa menjadi energi perlu dikembangkan.

"Ketersediaan biomassa yang melimpah dan berkesinambungan masih menjadi kedala utama," katanya.

Kerja sama penelitian antara LIPI dan Jepang tersebut merupakan proyek kerja sama global yang disebut SATREPS (Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development) yang didukung oleh Badan Kerja Sama Jepang (JICA) dan Japan Science and Technology (JST).

Menurut Bambang, kerja sama penelitian SATREPS sedang meneliti sorgum yang memiliki kemampuan cepat tumbuh pada lahan marginal dengan input teknologi yang mampu meningkatkan produktivitas pada lahan alang-alang melalui seleksi dan perbaikan genetik sorgum.

"Sorgum memiliki kandungan lignin yang tinggi, tahan kekeringan dan penyakit. Serta tidak mudah rebah," katanya.

Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati Prof Enny Sudarmonowaty menyebutkan kerja sama global yang dilakukan antara LIPI dan Jepang sebagai bentuk berkah dari kekayaan hayati yang dimiliki oleh Indonesia.

"Inti dari kerja sama ini kita menuai berkah dari kekayaan hayati yang kita miliki," kata Enny.

Salah satu tujuan kegiatan SATREPS adalah merevitalisasi laboratorium Treub yang telah berdiri sejak 30 Mei 1868. Laboratorium ini telah menghasilkan berbagai penemuan-penemuan yang signifikan bagi ilmu pengetahuan.

"Selain penelitian pada proyek SATREPS juga dilakukan kegiatan peningkatan kapasitas penelitian melalui studi lanjut, training dan lecture, penyelenggaraan konferensi baik di Indonesia maupun Jepang, serta penyediaan bahan-bahan penelitian dan sumbangan alat laboratorium," katanya.

Hingga 2018 ini telah disumbangkan 53 alat-alat laboratorium untuk kegiatan SATREPS yang secara resmi akan diterimakan kepada LIPI. Alat-alat tersebut PCR machine, photosynthetic ratemater, Atomic Absorption Spectrometer, Microplate Reader, serta Hydraulic Compression Molding Machine.

Kerja sama ini memiliki jangka waktu sampai 2021 dengan judul memproduksi energy biomassa dan material terbarukan melalui revegetasi padang Alang-alang (Imperata cylindrica).

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018