Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Wali Kota Sukabimi M Muraz mengatakan dampak dari beredarnya berita-berita hoax atau palsu ternyata bisa menghambat pembangunan baik di daerah maupun pusat.
"Hoax identik dengan fitnah yang isi konten beritanya tidak rasional dan meresahkan. Akibatnya bisa mengganggu pembangunan di masyarakat," katanya di Sukabumi, Jumat.
Menurut dia, berita hoax tersebut selain bisa menghambat pembangunan insfrastruktur, juga mengakibat pembangunan jiwa dan mental masyarakat pun ikut terganggu akibat keresahan yang ditimbulkan oleh berita hoax tersebut.
Maka dari itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar dalam menerima informasi, isu maupun berita di media sosial agar lebih bijak menerimanya dan tidak mudah terprovokasi serta terlebih dahulu mengklarifikasi dan mengorek kebenarannya.
Dampak dari berita hoax cukup besar, bahkan Kota Sukabumi pun pernah menjadi korbannya. Namun, Pemkot Sukabumi berterima kasih kepada jajaran Polres Sukabumi Kota dengan cepat tanggap melakukan pencegahan bahkan penangkapan kepada pelaku penyebar berita hoax di media sosial.
"Media sosial merupakan tempat untuk bersilaturahmi bukan dijadikan ajang tempat untuk menebar fitnah seperti menyebarkan isu, berita maupun informasi hoax sebab bisa meresahkan berbagai elemen masyarakat bahkan terjadi perpecahan," tambah Muraz.
Sementara, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro mengatakan pihaknya terus memantau segala aktivitas warga internet (warganet) di media sosial yang tujuannya untuk memberikan pengertian kepada nitizen agar tidak mudah terprovokasi apalagi sampai ikut-ikutan menyebarkan berita hoax.
Selain itu, pihaknya juga tidak segan bertindak tegas kepada warganet yang menyebarkan fitnah, ujaran kebencian dan berita hoax di media sosial atau dalam bentuk apapun di dunia maya.
"Bukti ketegasan kami yakni melakukan penangkapan kepada warganet asal Sukabumi yang telah menyebarkan fitnah dan ujaran kebencian di media sosial," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Hoax identik dengan fitnah yang isi konten beritanya tidak rasional dan meresahkan. Akibatnya bisa mengganggu pembangunan di masyarakat," katanya di Sukabumi, Jumat.
Menurut dia, berita hoax tersebut selain bisa menghambat pembangunan insfrastruktur, juga mengakibat pembangunan jiwa dan mental masyarakat pun ikut terganggu akibat keresahan yang ditimbulkan oleh berita hoax tersebut.
Maka dari itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar dalam menerima informasi, isu maupun berita di media sosial agar lebih bijak menerimanya dan tidak mudah terprovokasi serta terlebih dahulu mengklarifikasi dan mengorek kebenarannya.
Dampak dari berita hoax cukup besar, bahkan Kota Sukabumi pun pernah menjadi korbannya. Namun, Pemkot Sukabumi berterima kasih kepada jajaran Polres Sukabumi Kota dengan cepat tanggap melakukan pencegahan bahkan penangkapan kepada pelaku penyebar berita hoax di media sosial.
"Media sosial merupakan tempat untuk bersilaturahmi bukan dijadikan ajang tempat untuk menebar fitnah seperti menyebarkan isu, berita maupun informasi hoax sebab bisa meresahkan berbagai elemen masyarakat bahkan terjadi perpecahan," tambah Muraz.
Sementara, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro mengatakan pihaknya terus memantau segala aktivitas warga internet (warganet) di media sosial yang tujuannya untuk memberikan pengertian kepada nitizen agar tidak mudah terprovokasi apalagi sampai ikut-ikutan menyebarkan berita hoax.
Selain itu, pihaknya juga tidak segan bertindak tegas kepada warganet yang menyebarkan fitnah, ujaran kebencian dan berita hoax di media sosial atau dalam bentuk apapun di dunia maya.
"Bukti ketegasan kami yakni melakukan penangkapan kepada warganet asal Sukabumi yang telah menyebarkan fitnah dan ujaran kebencian di media sosial," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018