Bogor (Antaranews Megapolitan) - Anisa Dewi Mentari, mahasiswi Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (IPB) menciptakan sup krim instan berbasis beras hitam dan kedelai hitam sebagai pangan fungsional. Dengan bimbingan dari Dr. Ir. Budi Setiawan, MS. Anisa meracik sup krim instan yang dapat meningkatkan asupan serat, antioksidan, dan protein nabati bagi lansia (lanjut usia) dan berpotensi menurunkan penyakit kardiovaskular.
Penyakit kardiovaskular, seperti penyakit stroke dan jantung diperkirakan akan terus meningkat. Oleh sebab itu, makanan yang mengandung serat tinggi, rendah kolesterol dan lemak jenuh, serta protein nabati cenderung dapat menurunkan kolesterol yang menjadi faktor risiko penyakit tersebut.
Selain itu, makanan yang mengandung antosianin juga dapat menurunkan risiko penyakit tersebut. Beberapa bahan pangan yang dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, yaitu beras hitam dan kedelai hitam. Beras hitam dan kedelai hitam merupakan bahan pangan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun masih sangat jarang dimanfaatkan di Indonesia.
Beras hitam mengandung protein dan serat pangan yang tinggi dari beras lainnya. Selain itu, beras hitam juga mengandung antioksidan, seperti antosianin yang tinggi dan vitamin C. Selain beras hitam, kedelai juga termasuk bahan pangan yang mengandung nilai gizi tinggi, rendah lemak jenuh dan kolesterol yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Kedelai hitam juga termasuk bahan pangan yang bernilai ekonomis yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. Kedelai hitam biasanya hanya digunakan dalam bahan pembuatan kecap. Kedelai hitam memiliki senyawa antioksidan, seperti antosianin dan isoflavon yang lebih tinggi dibandingkan kedelai kuning. Kandungan antosianin dan isoflavon dapat menurunkan kolesterol.
“Di era modern seperti saat ini, makanan yang praktis dari segi persiapan, pengolahan, maupun penyajiannya lebih disukai oleh banyak orang. Oleh karena itu, sup krim instan dapat menjadi salah satu alternatif produk makanan instan yang memiliki nilai gizi tinggi. Selain itu, sup krim instan baik untuk kelompok usia lanjut karena memiliki tekstur yang lembut dan kental, sehingga tidak memerlukan waktu lama untuk ditelan,” ujarnya.
Perpaduan antara beras hitam dan kedelai hitam dapat menjadi pangan fungsional karena bahan tersebut kaya akan senyawa polifenol (antioksidan) dan serat pangan. Pangan fungsional merupakan pangan yang memiliki pengaruh positif terhadap kesehatan, tambahnya.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa formula dengan perbandingan beras hitam dan kedelai hitam 70:30 menjadi formula terpilih dan disukai oleh panelis. Formula terpilih mengandung air 5.53%, abu 5.12%, lemak 6.98%, protein 16.75%, karbohidrat 65.62%, serat pangan 8.49%, kapasitas antioksidan 206.65 mg/100 g AEAC (Ascorbic acid Equivalent Antioxidant Capacity), total antosianin 9.12 mg/100 g.
Produk sup krim instan terpilih memberikan kontribusi terhadap AKG (Angka Kecukupan Gizi) lansia wanita 65-80 tahun sebesar 4.6% energi, 5.4% protein, 3.5% lemak, 4.7% karbohidrat, dan 6.8% serat, sedangkan kontribusi terhadap AKG lansia pria 65-80 tahun sebesar 3.7% energi, 4.8% protein, 2.5% lemak, 3.8% karbohidrat, dan 5.5% serat pangan per takaran saji (18 g).
“Produk sup krim instan dapat diklaim sebagai sumber protein dan tinggi serat,” tandasnya.(WL/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Penyakit kardiovaskular, seperti penyakit stroke dan jantung diperkirakan akan terus meningkat. Oleh sebab itu, makanan yang mengandung serat tinggi, rendah kolesterol dan lemak jenuh, serta protein nabati cenderung dapat menurunkan kolesterol yang menjadi faktor risiko penyakit tersebut.
Selain itu, makanan yang mengandung antosianin juga dapat menurunkan risiko penyakit tersebut. Beberapa bahan pangan yang dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, yaitu beras hitam dan kedelai hitam. Beras hitam dan kedelai hitam merupakan bahan pangan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun masih sangat jarang dimanfaatkan di Indonesia.
Beras hitam mengandung protein dan serat pangan yang tinggi dari beras lainnya. Selain itu, beras hitam juga mengandung antioksidan, seperti antosianin yang tinggi dan vitamin C. Selain beras hitam, kedelai juga termasuk bahan pangan yang mengandung nilai gizi tinggi, rendah lemak jenuh dan kolesterol yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Kedelai hitam juga termasuk bahan pangan yang bernilai ekonomis yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. Kedelai hitam biasanya hanya digunakan dalam bahan pembuatan kecap. Kedelai hitam memiliki senyawa antioksidan, seperti antosianin dan isoflavon yang lebih tinggi dibandingkan kedelai kuning. Kandungan antosianin dan isoflavon dapat menurunkan kolesterol.
“Di era modern seperti saat ini, makanan yang praktis dari segi persiapan, pengolahan, maupun penyajiannya lebih disukai oleh banyak orang. Oleh karena itu, sup krim instan dapat menjadi salah satu alternatif produk makanan instan yang memiliki nilai gizi tinggi. Selain itu, sup krim instan baik untuk kelompok usia lanjut karena memiliki tekstur yang lembut dan kental, sehingga tidak memerlukan waktu lama untuk ditelan,” ujarnya.
Perpaduan antara beras hitam dan kedelai hitam dapat menjadi pangan fungsional karena bahan tersebut kaya akan senyawa polifenol (antioksidan) dan serat pangan. Pangan fungsional merupakan pangan yang memiliki pengaruh positif terhadap kesehatan, tambahnya.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa formula dengan perbandingan beras hitam dan kedelai hitam 70:30 menjadi formula terpilih dan disukai oleh panelis. Formula terpilih mengandung air 5.53%, abu 5.12%, lemak 6.98%, protein 16.75%, karbohidrat 65.62%, serat pangan 8.49%, kapasitas antioksidan 206.65 mg/100 g AEAC (Ascorbic acid Equivalent Antioxidant Capacity), total antosianin 9.12 mg/100 g.
Produk sup krim instan terpilih memberikan kontribusi terhadap AKG (Angka Kecukupan Gizi) lansia wanita 65-80 tahun sebesar 4.6% energi, 5.4% protein, 3.5% lemak, 4.7% karbohidrat, dan 6.8% serat, sedangkan kontribusi terhadap AKG lansia pria 65-80 tahun sebesar 3.7% energi, 4.8% protein, 2.5% lemak, 3.8% karbohidrat, dan 5.5% serat pangan per takaran saji (18 g).
“Produk sup krim instan dapat diklaim sebagai sumber protein dan tinggi serat,” tandasnya.(WL/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018