Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Ribuan warga di Kota Bekasi, Jawa Barat, antusias menyaksikan digelarnya kegiatan pawai Cap Go Meh 2018 yang berlangsung di sejumlah ruas jalan Kecamatan Bekasi Timur, Jumat siang.

Pantauan Antara di lokasi melaporkan, kegiatan dalam rangka menyambut tahun baru Cina 2569 itu dimeriahkan oleh arak-arakan barongsai, atraksi liong, ondel-ondel, Reog Ponorogo, sisingaan, drum band pelajar, cosplay super hero hingga peragaan busana nusantara.

Selain itu, nampak pula sejumlah patung dewa dari Klenteng Hok Lay Kiong yang diarak mengelilingi kerumunan penonton yang berjajar di pedestrian Jalan Kenari - Jalan Mayor Oking - Jalan RA Kartini - Jalan Ir H Djuanda - Jalan Agus Salim - Jalan Ir H Djuada dan finish di Kleteng Hok Lay Kiong.

Pawai tersebut digerak menyisiri jalan sepanjang 5 kilometer lebih yang disambut meriah ribuan warga dari lintas agama dan profesi di Kota Bekasi dan sekitarnya.

"Kalau saya memang jadi kegiatan rutin setiap setahun sekali nonton pawai Cap Go Meh sama anak dan isteri. Dari zaman saya kecil pawai ini sudah ada. Senang aja rasanya bisa inget lagi zaman dulu setiap liat pawai di sini," kata E Iskandar (34) warga Perumahan Wisma Asri, Kelurahan Bekasi Utara.

Iskandar yang kini berprofesi sebagai marketing salah satu perusahaan properti di Bekasi itu sengaja meluangkan waktu makan siangnya untuk mengajak keluarga nonton pawai.

"Saya sudah janji sama anak-anak di rumah mau ngajak nonton pawai hari ini, kebetulan jam makan siang dan meeting sama konsumen lagi kosong," katanya.

Sebagian penonton juga nampak mengabadikan pawai menggunakan ponselnya untuk merekam video dan berfoto untuk dipamerkan di media sosialnya.

"Ini event yang jarang terjadi di Bekasi. Followers saya harus lihat ini, kalau budaya di Bekasi itu beragam tapi kita akur semua," kata Sudendi (41) warga Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur.

Sementara itu Ketua Yayasan Pancaran Sinar Tri Dharma, Ronny Hermawan mengatakan kegiatan kali ini merupakan simbol kebangsaan dalam mepererat tali persatuan dan kesatuan bangsa.

"Di tahun politik ini saya melihat ada pihak-pihak tertentu yang ingin memecah belah masyarakat kita. Tapi saya yakin lebih banyak kelompok yang ingin kita bersaudara. Faktanya hari ini seluruh elemen masyarakat berbaur menjadi satu memeriahkan karnaval ini," katanya.

Dikatakan Ronny, pawai kali ini merupakan pesta rakyat, bukan untuk kepentingan keagamaan.

"Kalau dalam konteks ke-Indonesiaan ini upaya mengimplementasikan secara nyata tentang semangat Bhineka Tunggal Ika. Kita lihat masyarakat senang dengan karnaval ini," katanya.

Ronny mengakui, kegiatan pawai kali ini berlangsung lebih sederhana dari biasanya karena dituasi perekonomian yang tengah tidak menentu.

"Kemeriahan acara ini lebih sederhana karena kondisi perekonomian yang kurang bagus. Anggaran kegiatan juga turun sekitar 20-25 persen dari biasanya yang bersumber dari patungan kalangan pengusaha di sekitar Pasar Proyek Bekasi Timur dan sekitarnya," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018