Masjid Al Kusaeni berlokasi di pesisir Pantai Carita Pandeglang, Banten, pada Ramadhan 2025 banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara karena memiliki nilai sejarah peradaban Islam.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al Kusaeni, Tata Suharta di Pandeglang, Selasa, mengatakan masjid tua yang dibangun tahun 1889 atau enam tahun setelah meletus Gunung Krakatau 1883 hingga kini masih kokoh, meski ada beberapa bangunan direnovasi.

Masjid berusia 136 tahun itu pada Ramadhan banyak wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang datang ke masjid tua tersebut.

Wisatawan domestik itu dari wilayah daerah di Provinsi Banten, Jawa Barat, Lampung hingga DKI Jakarta, sedangkan wisatawan mancanegara kebanyakan negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam.

Pembangunan masjid ini dibangun KH Muhammad Husein seorang murid Syekh Nawawi Al-Bantani yakni seorang ulama besar dari Serang, Banten yang dikenal sebagai salah satu ulama terkenal di negara-negara Islam.

Beliau diperintahkan oleh Syekh Nawawi untuk membangun masjid itu setelah mendengar pesisir pantai Banten diterjang tsunami yang menewaskan 36 ribu warga Banten dan Lampung.

Baca juga: FPP DKI tanam beragam bibit pohon di Ponpes Wisata Karian La Tansa Banten

Pembangunan masjid tersebut sebagai pusat syiar Islam, karena terdapat pendidikan agama Islam melalui pendirian pondok pesantren dan santrinya dari berbagai daerah di Tanah Air. Selain itu juga sebagai simbol perjuangan melawan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda.

Masjid berusia satu abad lebih itu pada Ramadhan banyak dikunjungi wisatawan karena memiliki nilai sejarah peradaban Islam.

Para wisatawan itu melaksanakan shalat wajib juga Shalat Tarawih, bahkan diantaranya membawa aneka makanan.

Masjid Al Kusaeni yang berjumlah empat tingkatan menunjukkan arsitektur pengaruh lokal terlihat pada komponen pelipit seperti pada candi dan mustoko atau kubah. Sedangkan pengaruh asing terlihat pada tiang-tiang semu atau pilaster seperti pada bangunan kolonial.

Bentuk pembangunannya masih tipe bangunan kuno asli Indonesia.

Selama ini, kata Tata Suharta, kondisi Masjid Al Kusaeni masih utuh pada bagian ruangan tengah dengan empat tiang penyangga juga mimbar dan genteng.

Baca juga: Yuk, wisata panen rambutan di Lebak Banten

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025