Depok, 24/12 (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus memberikan bantuan kepada warga Depok yang rumahnya terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi.

"Kami terus mengirimkan bantuan sejak Minggu malam (23/12) hingga kini," kata Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail, di Depok, Senin.

Menurut dia, Tim Tanggap Darurat mulai dari warga, aparat kelurahan, dan keamanan setempat, Satgas banjir dan juga Taruna Siaga Bencana (Tagana), koramil setempat, Ormas dan relawan lainnya telah bahu membahu membantu warga korban bencana banjir dan longsor.

"Mereka dengan gigih dan kompak membantu para korban," katanya.

Banjir kali ini selain karena curah hujan yang tinggi banjir diakibatkan juga adanya kiriman air dari Bogor yang menambah parah banjir di Depok kali ini.

Sejumlah wilayah terendam air seperti di Pondok Tirta Mandala, Perumahan Pondok Duta, Perumahan Jatijajar di Kecamatan Cimanggis, Perumahan Nasional di kawasan Depok II Timur, Perumahan Bukit Cengkeh, Perumahan Pondok Sukmajaya, dan Perumahan Lembah dan di Perumahan Cening Ampe.

Banjir menerjang sejumlah kawasan di Depok, Jawa Barat, setelah hujan turun sejak sore hingga larut malam atau Senin dinihari. Banjir terjadi akibat guyuran hujan deras di daerah itu ditambah air kiriman dari Bogor.

Daerah Perumahan Pondok Duta, Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, merupakan wilayah yang terparah terendam banjir. Ratusan rumah terendam banjir hingga satu meter.

Sebelumnya Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail juga meninjau lokasi longsor yang mengakibatkan empat rumah mengalami rusak berat.

Sebanyak empat rumah di Rt 04 Rw 07, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat tertimpa longsor.

Nur Mahmudi bangunan rumah yang longsor terletak diatas tebing, sementara tebingnya sangat curam, dengan ketinggian antara 10-15 meter.

Sebenarnya sudah disiapkan 3 trap untuk turapnya, namun tidak semuanya ada dan posisinya lemah, sehingga runtuh di musim hujan seperti ini.

"Seluruh rumah yang ada diatas tebing harus dipasang turap yang baik," tuturnya.

Menurut dia, rumah yang longsor ini jauh dari daerah aliran sungai, karena posisinya adalah dikawasan perbukitan. Memang dekat sungai, tapi berjarak sekitar 100 meter lebih dari sungai ciliwung.

Seharusnya kata dia ada turap yang kokoh agar tidak longsor, karena di musim hujan ini, kondisi turap yang tidak kuat akan semakin lemah, tanah pun menjadi longgar dan gembur akibat hujan deras sehingga mudah longsor.

"Warga harus memperhatikan kondisi kekuatan tanah dan bangunan, kalau kurang kuat lebih baik segera lakukan penguatan," ujarnya.
 


Feru L

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012