Groundbreaking SMA Kemala Taruna Bhayangkara (KTB) yang terletak di Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) dilakukan Jumat (14/3).
SMA yang digagas Polri bersama Yayasan Kemala Bhayangkari dan Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI), merupakan wujud peran serta dalam mendukung misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
"Polri mengambil peran untuk turut berkontribusi dalam mencetak generasi penerus bangsa. Belajar dari negara-negara seperti China dan India. Kedua negara tersebut, telah berhasil menekan angka kemiskinan dengan tiga upaya, salah satunya melalui pendidikan berkualitas untuk seluruh kalangan masyarakat," ujar Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dedi Prasetyo dalam acara groundbreaking SMA KTB di Gunungsindur, Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Komjen Dedi menekankan pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa, dan Presiden Prabowo menaruh perhatian besar pada kemajuan pendidikan di Tanah Air. Bahkan, lanjut Komjen Dedi, Pemerintah telah menetapkan program Pembangunan sekolah unggulan terintegrasi di tiap kabupaten.
Dedi menekankan kembali soal beasiswa penuh dan sistem rekrutmen berbasis need blind admission untuk siswa SMA Kemala Taruna Bhayangkara (KTB).
Polri menyebut seluruh anak Indonesia, dari latar belakang apapun memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan dengan kurikulum terbaik.
“Dengan penuh rasa syukur, hari ini kita berkumpul untuk menyaksikan peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Kemala Taruna Bhayangkara (KTB) sebagai bagian dari Akademi Kader Bangsa (AKB). Ini adalah momentum bersejarah yang menandai komitmen kita dalam menghadirkan pendidikan unggulan bagi generasi penerus bangsa.
Sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, setiap warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.
"Pendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa segelintir orang, tetapi harus menjadi alat untuk membuka kesempatan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia bangsa ini,” ujar Dirgayuza Setiawan, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI).
“Kita memahami bahwa dalam sejarah peradaban, terdapat pola The 1 persen Rule, yang menyatakan bahwa 1 persen populasi adalah pencipta pengetahuan dan penguasa sumber daya, sementara 9 persen adalah pengomentar dan 90 persen lainnya hanya sebagai pengguna. Maka, tugas kita adalah memastikan bahwa lebih banyak anak Indonesia dapat menjadi bagian dari 1 peesen pencipta, bukan sekadar pengguna ilmu pengetahuan,” tambah Dirgayuza.
“Sekolah Kemala Taruna Bhayangkara (KTB) adalah pusat pembelajaran holistik yang memadukan Nature – Culture – Future sebagai fondasi utama dalam kurikulumnya.
Pendekatan Nature – Culture – Future ini memastikan bahwa lulusan KTB tidak hanya memiliki kecerdasan akademik, tetapi juga kesadaran sosial dan spiritual yang kuat, menjadikannya pemimpin masa depan yang berintegritas dan berwawasan luas,” tambah Dwi Yuliantoro, co-Founder YPKBI.
“Hari ini, kita tidak hanya menyaksikan peletakan batu pertama sebuah sekolah, tetapi kita memulai sebuah peradaban baru. Pendidikan bukan sekadar upaya mentransfer ilmu, tetapi seni mencetak generasi yang akan mengubah dunia. Sejarah telah membuktikan bahwa sebuah bangsa dibangun bukan oleh kekayaan sumber daya alamnya, tetapi oleh kualitas manusia-manusia unggul yang menjadi pemimpinnya, “ kata M. Zaky Ramadhan, Ketua YPKBI.
“Kita sering terjebak dalam ilusi bahwa pendidikan adalah instrumen untuk mendapatkan pekerjaan. Padahal, masyarakat yang maju, tidak hanya ditentukan oleh sistem politik ataupun ekonomi, tetapi oleh kualitas pemimpin yang mengelolanya.
Pemimpin yang cerdas, berwawasan luas, dan memiliki kompetensi global adalah kunci ketahanan sebuah negara. Di sinilah KTB berperan.KTB bukan hanya lembaga pendidikan, melainkan laboratorium kepemimpinan masa depan, tempat kader-kader bangsa dipersiapkan untuk menghadapi kompleksitas dunia modern dengan kecerdasan, karakter, dan keberanian,” kata Devie Rahmawati, Wakil Ketua YPKBI
Baca juga: YPKBI dan Yayasan MATAULI perkuat akar Sumatera Utara cetak pemimpin masa depan
Baca juga: Akademi Guru Kader Bangsa hadir untuk kebangkitan pendidikan nasional
Baca juga: YPKBI gaji guru capai Rp35 juta per bulan
Editor : Budi Setiawanto
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025