Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menghabiskan dana Rp8 miliar untuk proyek relokasi Gedung Kesenian dan Budaya dari Gelanggang Olahraga (GOR) Jalan Ahmad Yani ke Bojongmenteng, Kecamatan Rawalumbu.

"Relokasi Gedung Kesenian dan Budaya ini memakan waktu selama tiga tahun dengan alokasi dana pembangunan fisik mencapai total Rp8 miliar," kata Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Bekasi Dadang Ginanjar di Bekasi.

Gedung baru yang berlokasi di area Situ Rawagede, Jalan Pangsor RT01 RW02, Kelurahan Bojongmenteng, Kecamatan Rawalumbu, merupakan lokasi yang dipilih pihaknya sebagai pengganti gedung kesenian lama di lahan eks Kolam Renang Gelanggan Olahraga (GOR) Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.

Gedung dengan konsep rumah Adat Bekasi itu didirikan di atas lahan seluas 2.500 meter per segi dengan luas bangunan dua lantai 1.700 meter per segi.

Pada sisi utara bangunan itu juga dilengkapi dengan fasilitas danau seluas 7 hektare sebagai area pengembangan wisata air yang diproyeksikan rampung seluruhnya pada 2019.

Dispekimtan Kota Bekasi menghabiskan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi serta dana bantuan Provinsi Jawa Barat senilai total Rp8 miliar untuk kegiatan itu.

Hal tersebut disampaikan Dadang dalam pidato peresmian Gedung Seni dan Budaya Kota Bekasi oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Senin siang.

Dikatakan Dadang, proses relokasi gedung tersebut dimulai pihaknya sejak 2014 yang masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) setempat.

"Pada 2014 teralokasi dana bantuan Pemprov Jabar sekitar Rp663 juta. Pada 2015 proses relokasinya sempat distop sebentar, karena ada kendala teknis dalam perhitungan kontur tanahnya. Baru pada 2016 dilanjutkan lagi pembangunan fisiknya dan akhir 2017 selesai," katanya.

Dikatakan Dadang, bangunan tersebut telah resmi diserahkan pihaknya kepada Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bekasi untuk dimanfaatkan sesuai fungsinya.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menambahkan, dengan diresmikannya gedung baru itu, maka secara otomatis gedung lama di GOR Jalan Ahmad Yani akan dihapuskan asetnya.

"Bangunan lama di belakang GOR yang sudah tidak terpakai, hapus saja dan dibersihkan sehingga kita konsentrasi ke sini (gedung baru). Tempat ini jangan lihat suku, budaya dan keyakinan orang, semua pihak harus terakomodasi kepentingannya di gedung ini," ujarnya.

Rencananya, kata Rahmat, gedung tersebut akan diberi nama Gedung Seni dan Budaya Blentet yang diambil dari nama tokoh perwayangan Bekasi bernama Blentet.

"Beliau ada seniman di Rawalumbu yang sudah ada sejak saya kecil. Bahkan keturunannya saat ini sudah membawa budaya Bekasi hingga keluar negeri," katanya.
(Advertorial Humas Pemkot Bekasi).

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018