Karawang (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyediakan 37 pompa untuk mengatasi ribuan hektare areal sawah yang kekeringan di daerah itu akibat jebolnya tanggul Sungai Cikaranggelam.

"Itu merupakan antisipasi sementara terkait jebolnya tanggul sungai yang mengakibatkan petani kekurangan air untuk mengairi sawahnya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karawang Banuara Nadeak, di Karawang, Kamis.

Ia mengatakan, sesuai dengan laporan yang diterima, tercatat lebih dari 1.000 hektare sawah di wilayah Cikampek dan sekitarnya kekurangan air akibat jebolnya tanggul Sungai Cikaranggelam.

Dikatakannya, Pemkab Karawang telah sepakat untuk menyediakan pompa untuk mengatasi persoalan petani yang kekurangan air itu. Sedangkan untuk biaya pembelian solar, itu akan ditanggung Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur.

"Petani yang terkena dampak jebolnya tanggul sungai Cikaranggelam itu bisa berkoordinasi dengan pihak kecamatan atau desa setempat," kata Banuara.

Selain menyediakan pompa, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur. Perusahaan itu bersedia menyediakan sebuah alat yang bisa membendung sungai agar debit air sungai itu tinggi.

Koordinator petani Cikampek, Yusuf Nurwenda menyatakan, tanggul Sungai Cikaranggelam jebol beberapa pekan lalu. Tapi belum ada perbaikan total, sehingga petani terkena dampak kekurangan air untuk mengairi areal sawahnya.

"Ada sekitar 2.000 hektare sawah di lima desa di Kecamatan Cikampek dan Tirtamulya yang saat ini mengalami kekeringan akibat kerusakan tanggul sungai itu," katanya.

Saat ini padi yang mereka tanam tengah membutuhkan air untuk mengoptimalkan pemupukan. Tapi kondisi sungai mengering akibat tanggul jebol belum diperbaiki.?

"Tanaman padi kami membutuhkan air. Kalau tidak ada air, kami khawatir akan mengalami gagal panen," katanya.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018