Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor bersama Yayasan Kanker Indonesia (YKI) setempat menyantuni sebanyak 133 penderita kanker dalam rangka memotivasi mereka untuk tetap optimistis menjalankan hidup.

"Penderita kanker ini membutuhkan motivasi dan semangat," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, di Bogor.

Pemberian santunan bagi penderita kanker ini telah dilakukan Senin kemarin, sebagai bentuk perhatian Wali Kota bersama Ketua YKI Kota Bogor Yane Ardian Bima Arya, dan Kepala Dinas Kesehatan, Rubaeah terjun langsung menyalurkan bantuan ke rumah penderita kanker.

Secara simbolis dipilih enam orang dari tiap kecamatan yang didatangi oleh Wali Kota bersama Ketua YKI dan Dinkes Kesehatan.

Pemerintah Kota Bogor menaruh perhatian serius bagi penderita kanker agar mendapatkan akses layanan kesehatan yang baik, sehingga dapat dipermudah dan rutin dalam masa pengobatannya.

Bima menginstruksi aparat di wilayah baik lurah, camat, termasuk Puskesmas untuk terjun langsung ke lapangan, agar penderita kanker di Kota Bogor selalu diperhatikan dan terpantau kondisi kesehatannya.

"Ikhtiar sudah dilakukan, fasilitas kesehatan pun sudah ditanggung semua oleh BPJS Kesehatan. Jadi kunjungan tersebut lebih kepada untuk memberikan dukungan dan semangat," kata Bima.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Rubaeah menyebutkan angka penderita kanker di Kota Bogor pada tahun 2016 tercatat sebanyak 728 orang, 222 di antaranya merupakan penderita kanker payudara.

Data tahun 2017 per bulan September tercatat jumlah penderita kanker payudara sebanyak 78 orang dan 17 orang kanker serviks.

"Penyakit kanker dapat dicegah dengan deteksi dini, tujuannya agar penderita tidak datang berobat ketika sudah stadium lanjut," katanya.

Ia mengatakan pengobatan kanker memerlukan waktu yang relatif lama, berat dan tidak mudah. Tetapi WHO mengungkapkan 43 persen kanker dapat dicegah dengan gaya hidup sehat, sedangkan 1/3 dari seluruh kasus kanker tersebut dapat disembuhkan, jika diketahui gejalannya sejak dini.

"Makanya kita selalu mendorong agar dilakukan deteksi dini penyakit kanker, khususnya pada ibu-ibu. Karena kaum perempuan sebagai pihak beresiko mengidap kanker khususnya payudara," kata Rubaeah.

Ketua YKI Indonesia Yane Ardian Bima Arya mengatakan Dinas Kesehatan tidak bisa bekerja sendiri dalam mencegah kanker, perlu peran serta masyarakat untuk peduli.

"Karena kalau masyarakat abai, kanker akan semakin meluas. Untuk itu ayo sama-sama kita tingkat kepedulian," kata Yane.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018