Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencatat 13.308 jiwa menjadi korban bencana gempa bumi Lebak berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR).

"Dampak dari bencana gempa yang berpusat di Kabupaten Lebak, Banten, pada Selasa, (23/1) cukup besar dirasakan warga Kabupaten Sukabumi ini dilihat dari jumlah korban yang mencapai belasan ribu jiwa dari 3.348 kepala keluarga (KK)," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman di Sukabumi, Selasa.

Menurut dia, data tersebut masih sementara karena laporan yang masuk kepada pihak baru 33 dari 47 kecamatan. Tidak menutup kemungkinan korbannya akan terus bertambah.

Belasan ribu warga korban bencana tersebut merupakan korban yang rumahnya rusak baik berat, sedang maupun ringan. Sementara untuk jumlah korban jiwa ada satu warga yang meninggal dunia dikarenakan shock atau trauma saat terjadi gempa.

Lanjut dia, sepala status tanggap darurat bencana ini pihaknya masih terus melakukan verifikasi dan pendataan yang tujuannya agar saat penyaluran bantuan tepat sasaran.

Data sementara rumah yang rusak akibat bencana ini sebanyak 6.570 dengan rincian sebanyak 904 unit rumah rusak berat, 1.999 rusak sedang dan 3.667 unit rusak ringan.

Selain itu, bantuan pun terus disalurkan baik dari BPBD, Pemkab Sukabumi relawan dan lain-lain berupa bantuan darurat seperti makanan siap saji, selimut, karpet lipat, obat-obatan dan lain-lain.

Tenda pengungsian pun sudah didirikan di tiga kecamatan yang paling parah terdampak bencana tersebut yakni Kecamatan Cikakak, Pabuaran dan Kabandungan.

Selain dampak gempa bumi, beberapa kecamatan pun diperparah dengan terjadinya bencana lain seperti pergerakan tanah, longsor, banjir, gelombang tinggi, puting beliung hingga kebakaran.

"Petugas dan relawan kami pun disebar ke berbagai daerah di Kabupaten Sukabumi dibantu oleh relawan lainnya seperti dari PMI, Tagana, Pramuka Tanggap Bencana serta unsur TNI dan Polri," tambahnya.

Eka mengimbau Kabupaten Sukabumi merupakan daerah rawan bencana yang bisa terjadi kapan saja, maka dari itu warga agar selalu waspada yang tujuannya untuk meminimalisasikan dampaknya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018