Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Lima hari pascabencana gempa bumi berkekuatan 6,1 Skala Richter yang berpusat di Lebak, Banten, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi mencatat ada 5.976 rumah rusak.

"Data ini masih sementara dan yang sudah diverifikasi. Penyisiran terus dilakukan, karena luas wilayah Kabupaten Sukabumi sehingga membutuhkan waktu yang tidak sebentar," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman di Sukabumi, Minggu.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan bertambah karena data tersebut baru dari 32 kecamatan. Sehingga masih ada 15 kecamatan lainnya yang datanya masih dalam proses verifikasi.

Adapun rinciannya rumah rusak berat sebanyak 797 unit, rusak sedang sebanyak 1.836 unit, rusak ringan 3.343 unit. Kemudian untuk sarana prasarana lainnya, rusak berat 50 unit, rusak sedang 78 unit, rusak ringan 99 unit.

Lanjut dia, bantuan untuk korban bencana gempa bumi yang terjadi pada Selasa, (23/1) ini sudah mulai disalurkan. Bahkan dari Kementerian Sosial pun sudah langsung menyalurkan logistik bantuan salah satunya di Kecamatan Pabuaran yang merupakan daerah paling banyak terjadi kerusakan.

"Untuk taksiran kerugian saat ini masih dalam perhitungan, tetapi dipastikan mencapai miliaran rupiah," tambahnya.

Eka mengatakan selama status tanggap bencana ini pihaknya masih melakukan penyisiran, pendataan dan verifikasi kerusakan. Selain itu, juga menyalurkan bantuan kepada para korban bencana baik logistik makanan, pakaian maupun menyiapkan lokasi pengungsian dengan mendirikan tenda pengungsian.

Dampak bencana gempa bumi bisa dikatakan parah dan diharapkan dalam beberapa hari ke depan seluruh korban bencana sudah mendapatkan bantuan tetapi sifatnya masih darurat.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018