Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota, Jawa Barat, membina puluhan warga sipil setempat menjadi sukarelawan pengatur lalu lintas untuk diberdayakan membantu polisi lalu lintas mengurai kemacetan.

"Pembinaan supeltas berjalan sejak Basuki Tjahaja Purnama masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ada program binaan masyarakat untuk membantu mengatur lalu lintas," kata Kasubag Humas Polrestro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari di Bekasi, Kamis.

Menurut dia, pembinaan yang diberikan kepada supletas meliputi kemampuan dasar terkait dengan pengetahuan rambu lalu lintas.

Pembinaan itu diberikan secara rutin setiap bulannya di Mapolrestro Bekasi Kota di bawah binaan Satuan Lalu Lintas.

"Supeltas dari masyarakat langsung. Mereka sebelum turun mengatur lalu lintas mendapat binaan, sehingga selalu diterjunkan di titik kemacetan untuk membantu petugas untuk mengatur lalu lintas," katanya.

Warga sipil tersebut diambil dari delapan polsek yang ada di wilayah hukum Kota Bekasi, masing-masing sebanyak lima perwakilan warga.

"Totalnya ada sekitar 40 supeltas. Mereka diberikan rompi dan topi untuk dipakai saat mengatur lalu lintas," ujarnya.

Namun demikian, kata Erna, wacana pemberian honor kepada petugas supeltas hingga kini belum terealisasi, sehingga mereka memperoleh uang dari hasil pemberian pengendara yang merasa terbantu dengan jasanya.

Erna menambahkan, supeltas dengan `pak ogah` memiliki perbedaan dari segi kemampuan dalam mengatur lalu lintas.

"Kalau `pak ogah`sama-sama sipil, tapi yang membedakan, mereka tidak dibekali kemampuan dasar lalu lintas," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018