Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengimbau kepada nelayan dan warga pesisir pantai untuk mewaspadai gelombang tinggi.

"Informasi yang kami terima dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tinggi gelombang laut selatan Kabupaten Sukabumi mencapai dua sampai empat meter," kata Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Yana Rusyana di Sukabumi, Kamis.

Menurutnya, cuaca buruk yang melanda wilayah pesisir dan laut yang ditandai dengan hujan deras disertai angin kencang mempengaruhi tinggi gelombang.

Apalagi, beberapa hari lalu puluhan warung yang dijadikan rumah oleh warga yang bediri di pesisir Pantai Citepus, Kecamatan Palabuhanratu. Adapun rinciannya yakni 15 rusak sedang dan 10 rusak ringan.

Lanjut dia, gelombang tinggi ini merupakan siklus tahunan. Walaupun nelayan dan warga yang tinggal di pesisir sudah terbiasa dengan terjadinya gelombang pasang dan banjir rob tetapi harus tetap waspada, antisipasi jatuhnya korban jiwa.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan relawan khususnya yang berada di wilayah selatan untuk selalu memantau kondisi cuaca antisipasi terjadinya bencana yang tujuannya meminimalisasikan dampaknya," tambahnya.

Sementara, Kepala Divisi Operasional dan Latihan Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) yang juga relawan BPBD Kabupaten Sukabumi Asep Edom Saepulloh mengatakan gelombang saat ini masih tinggi. Walaupun tidak setinggi dibandingkan beberapa hari lalu.

Warga yang tinggal di pesisir pantai memang sudah terbiasa dengan siklus laut tahunan ini dan masyarakat kerap menyebutnya angin barat.

"Bencana gelombang tinggi dan banjir rob, memang tidak menyebabkan timbulnya korban tetapi merusak puluhan warung yang berdiri di sekitar pesisir. Maka dari itu, kami meningkatkan kewaspada khawatir kembali terjadi gelombang pasang," katanya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018