Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) mendorong Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) nasional untuk bersinergi dengan perusahaan Financial Technology (Fintech) guna perluasan jaringan dan efisiensi operasional.

"Sebagian kalangan BPRS masih menganggap keberadaan fintech saat ini sebagai saingan yang bersifat disruptif, namun kalau kita cermati justru akan menguntungkan kalau kita bekerja sama," kata Ketua Kompartemen BPRS Asbisindo Cahyo Kartiko di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, dalam agenda rapat koordinasi nasional Asbisindo di Makassar akhir 2017 terungkap masih adanya resistensi sebagian pelaku BPRS terhadap kehadiran Fintech di tengah rendahnya perkreditan perbankan nasional saat ini.

"Agenda yang juga melibatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan asosiasi Fintech di Indonesia, memang awalnya kehadiran Fintech dicap sebagai pesaing," katanya.

Namun pihaknya mencoba untuk merumuskan konsep lain dari Fintech sebagai mitra kolaborasi usaha yang bersifat suportif dalam mendukung kinerja BPRS.

"Ternyata setelah benar-benar kita pelajari, Fintech kalau berperan penuh sebagai lembaga keuangan, sebenarnya tidak mampu untuk berdiri sendiri, sebab Fintech aslinya merupakan platform atau penyedia alat, sedangkan yang bekerja di lapangan tetap perbankan. Fintech akan lebih efisien bekerja seperti adanya (platform), makanya bisa kita gandeng," katanya.

Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama BPRS Artha Madani mengatakan, sejumlah keuntungan pelaku usaha BPRS yang bisa didapat dari sistem kerja sama Fintech di antaranya perluasan jaringan pemasaran serta efisiensi operasional.

"Kalau bicara teknologi jaringan internet (Fintech), nasabah bisa mengakses 24 jam layanan BPRS. Bahkan operasional Sumber daya Manusia (SDM) bisa lebih efektif dalam melayani nasabah. Kerja sama ini membuat teknis operasional pembiayaan lebih sederhana, sementara volume (jumlah pinjaman yang disalurkan) bisa lebih besar," katanya.

Atas pertimbangan itu pula, BPRS Artha Madani melakukan kerja sama dengan PT Ammana Fintech Syariah dalam bidang pemasaran dan pembiayaan produk di Kantor Utama BPRS Artha Madani Jalan KH Noer Alie Kalimalang, Kota Bekasi, Rabu siang.

"Kerja sama ini merupakan langkah kami untuk memperluas jaringan, pemasaran dan pemanfaatan teknologi dalam bidang keuangan yang akhir-akhir ini sedang menjadi trend di kalangan masyarakat Indonesia," katanya.

Direktur Utama PT Ammana Fintech Syariah Lutfi Ardiansyah mengatakan pihaknya merupakan perusahaan berbasis teknologi yang didaftarkan ke OJK dengan nomor S-132/NB.223/2017 dan Kemenkominfo Nomor 00416/DJAI.PSE/10/2017.

"Kami adalah Fintech perdana yang berbasis Syariah di Indonesia. Target kami ingin menjaring 1 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tanpa riba, sehingga kita bersinergi dengan BPRS Artha Madani yang memiliki nasabah mayoritas pelaku UMKM," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018