Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) mendorong masyarakat sekitar Kawasan Candi Muaro Jambi (KCMJ) ikut memajukan kawasan melalui komunitas masyarakat delapan desa di sekitar kawasan cagar budaya.
Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan di Jambi, Minggu mengatakan KCMJ merupakan situs bersejarah tidak hanya memiliki nilai arkeologi, tetapi juga nilai budaya yang kaya.
"Saya datang untuk berdiskusi dengan masyarakat di sekitar kawasan, mencoba menggerakkan komunitas untuk menjaga dan melindungi kawasan candi," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan ini penting untuk menjaga semangat bersama dalam melestarikan dan menjaga kawasan candi, tugas ini tidak hanya dibebankan kepada pemerintah saja, akan tetapi ini tugas bersama yang melibatkan semua pihak.
Baca juga: Revitalisasi Candi Muaro Jambi, beri optimisme bagi sektor pariwisata berkelanjutan
Baca juga: Becak wisata di Candi Muaro Jambi tingkatkan pelayanan
Program ini perlu didorong berbagai pihak untuk melindungi serta pengembangan dan pemanfaatan Kawasan Candi Muaro Jambi.
KCMJ memiliki ciri khas tersendiri yaitu mampu melakukan pemberdayaan terhadap seluruh masyarakat yang ada di sekitar secara bergotong royong.
"Kekuatan dan keunikan di Muaro Jambi, semua desa sekitar bergerak, ini bisa menjadi model untuk pengolahan cagar budaya ditempat lain," kata Restu.
Lanjut dia, kementerian kebudayaan optimis dengan kerja keras semua pihak yang terlibat (Delapan desa sekitar kawasan), kegiatan pelestarian ini bisa tercapai.
Dialog "Budaya Baselang Muaro Kito" yang di gagas yayasan taut seni diharapkan bisa menciptakan ruang diskusi yang inklusif untuk mempertemukan masyarakat dan seluruh elemen untuk menggali potensi yang dapat dikembangkan tanpa merusak kearifan lokal.
Selain itu, ia pun mengutarakan meski cuma satu kegiatan dari Kepri yang masuk KEN 2025, namun daerah berjuluk "Bumi Segantang Lada" itu masih memiliki banyak agenda berskala internasional lainnya yang dilaksanakan pihak-pihak swasta dan berdampak langsung terhadap peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara.
"Event-event internasional Kepri terkonsentrasi di Batam dan Bintan, salah satunya ajang tahunan Tour de Bintan yang diikuti peserta dari berbagai negara di dunia," ujarnya.
Baca juga: Kemenpar fokus selenggarakan event budaya imbas efisiensi anggaran oleh pemerintah
Sedikit menjelaskan bahwa Kenduri Seni Melayu di Batam merupakan perayaan budaya Melayu yang menampilkan berbagai pertunjukan seperti tari, musik, teater, puisi, permainan rakyat, dan kuliner.
Acara ini diikuti peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan negara-negara mayoritas Melayu, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam hingga Myanmar.
Kenduri Seni Melayu bertujuan untuk menggali, melestarikan, dan mengembangkan potensi seni budaya yang kemudian dimanfaatkan melalui pertunjukan-pertunjukan yang menarik dan menghibur sebagai daya tarik wisata.
Hal ini juga dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dan memberikan dampak terhadap ekonomi masyarakat Batam dan Kepri.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025