Bogor (Antaranews Megapolitan) - Komunitas pelari Bogor Runners kembali menyelenggaran kegiatan lari memeriahkan malam pergantian tahun lari ultra Tugu to Tugu 2017-2018 yang akan diikuti ratusan pelari dari wilayah Jabodetabek.
"Kegiatan berlangsung tanggal 31 Desember 2017 sampai 1 Januari 2018," kata Ketua Panitia Liza Farida, di Bogor, Sabtu.
Liza menjelaskan Tugu to Tugu 2017-2018 menggunakan konsep ultra fun run sejauh 55 K (kilo-red) dari Tugu Monas-Jakarta menuju Tugu Kujang-Bogor, dan finish di Balai Kota Bogor.
Selain juga ada juga half ultra marathon 30 K dari Polsek Depok menuju Tugu Kujang Bogor dan juga finish di Balai Kota.
Menurut Liza cara lari tersebut didukung juga oleh Pemerintah Kota Bogor, sebagai bagian dari mempromosikan Bogor sebagai kota pelari (city of runners) dengan menawarkan pilihan alternatif acara kepada para pelari.
Pelaksanaan Tugu to Tugu 2017-2018 dilakukan pada malam pergantian tahun dari 31 Desember 2017 sampai 1 Januari 2018.
"Diharapkan peserta dapat mencapai finish pada menit-menit pergantian tahun," katanya.
Ia mengatakan kedatangan peserta nantinya akan diiringi dengan detuman kembang api dan riuhnya suara terompet tahun baru.
Untuk rute yang akan dilalui, lanjutnya, pelari akan melintasi jalan-jalan utama antar kota tersebut, seperti Jl Sudirman-Thamri, Jl Pasar Minggu, Margonda Raya, Jl Raya Citayam, Jl Raya Keradenan lalu memasuki Bogor melalui Jl Raya Kedung Halang dan Sudirman.
Ia mengatakan jarak ultra marathon 55K dipilih dengan pertimbangan bahwa jumlah pelari ultra semakin bertambah, dan tidak lagi tertantang dengan jarak full marathon 42K.
"Acara Tugu to Tugu 2017-2018 menjadi sebuah kesempatan bagi para pelari marathon yang hendak menjajal jarak ultra," ktanya.
Lari Tugu to Tugu 2017-2018 merupakan kelanjutan dari acara yng sama yang dilaksanakan setiap malam pergantian tahun sejak 2014.
Sejak pertama kali diselenggarakan, acara tersebut mencuri perhatian banyak penggemar lari ultra. Ini terlihat dari pertambahan jumlah peserta dari tahun ke tahun yang cukup signifikan.
Tahun 2017 ini penyelenggaraan lari ultra Tugu to Tugu yang keempat diminati banyak pelari, animo peserta meningkat total mencapai 288 peserta yang merupakan pelari dari wilayah Jabodetabek.
Liza menambahkan simbol perjalanan ultra marathon dari Tugu Monas menuju Tugu Kujang dipilih untuk menggambarkan ikanan erat antara dua kota yang berdekatan. Setiap hari terdapat 1,38 juta orang secara regular berpergian menggunakan kereta api maupun kendaraan pribadi dan transportasi umum.
"Tugu to Tugu chapter IV menawarkan pengalaman baru untuk melintasi jarak Jakarta-Bogor dengan berlari tepat pada saat pergantian tahun," kata Liza.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Kegiatan berlangsung tanggal 31 Desember 2017 sampai 1 Januari 2018," kata Ketua Panitia Liza Farida, di Bogor, Sabtu.
Liza menjelaskan Tugu to Tugu 2017-2018 menggunakan konsep ultra fun run sejauh 55 K (kilo-red) dari Tugu Monas-Jakarta menuju Tugu Kujang-Bogor, dan finish di Balai Kota Bogor.
Selain juga ada juga half ultra marathon 30 K dari Polsek Depok menuju Tugu Kujang Bogor dan juga finish di Balai Kota.
Menurut Liza cara lari tersebut didukung juga oleh Pemerintah Kota Bogor, sebagai bagian dari mempromosikan Bogor sebagai kota pelari (city of runners) dengan menawarkan pilihan alternatif acara kepada para pelari.
Pelaksanaan Tugu to Tugu 2017-2018 dilakukan pada malam pergantian tahun dari 31 Desember 2017 sampai 1 Januari 2018.
"Diharapkan peserta dapat mencapai finish pada menit-menit pergantian tahun," katanya.
Ia mengatakan kedatangan peserta nantinya akan diiringi dengan detuman kembang api dan riuhnya suara terompet tahun baru.
Untuk rute yang akan dilalui, lanjutnya, pelari akan melintasi jalan-jalan utama antar kota tersebut, seperti Jl Sudirman-Thamri, Jl Pasar Minggu, Margonda Raya, Jl Raya Citayam, Jl Raya Keradenan lalu memasuki Bogor melalui Jl Raya Kedung Halang dan Sudirman.
Ia mengatakan jarak ultra marathon 55K dipilih dengan pertimbangan bahwa jumlah pelari ultra semakin bertambah, dan tidak lagi tertantang dengan jarak full marathon 42K.
"Acara Tugu to Tugu 2017-2018 menjadi sebuah kesempatan bagi para pelari marathon yang hendak menjajal jarak ultra," ktanya.
Lari Tugu to Tugu 2017-2018 merupakan kelanjutan dari acara yng sama yang dilaksanakan setiap malam pergantian tahun sejak 2014.
Sejak pertama kali diselenggarakan, acara tersebut mencuri perhatian banyak penggemar lari ultra. Ini terlihat dari pertambahan jumlah peserta dari tahun ke tahun yang cukup signifikan.
Tahun 2017 ini penyelenggaraan lari ultra Tugu to Tugu yang keempat diminati banyak pelari, animo peserta meningkat total mencapai 288 peserta yang merupakan pelari dari wilayah Jabodetabek.
Liza menambahkan simbol perjalanan ultra marathon dari Tugu Monas menuju Tugu Kujang dipilih untuk menggambarkan ikanan erat antara dua kota yang berdekatan. Setiap hari terdapat 1,38 juta orang secara regular berpergian menggunakan kereta api maupun kendaraan pribadi dan transportasi umum.
"Tugu to Tugu chapter IV menawarkan pengalaman baru untuk melintasi jarak Jakarta-Bogor dengan berlari tepat pada saat pergantian tahun," kata Liza.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017