Bekasi (Antara Megapolitan) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bekasi, Jawa Barat, menilai kemacetan lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek turut memperngaruhi minimnya tingkat okupansi bisnis hotel selama libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
"Proyek infrastruktur di jalan tol Jakarta-Cikampek, khususnya di wilayah Kota Bekasi telah memunculkan stigma kemacetan yang luar biasa bagi kalangan wisatawan, sehingga mereka malas untuk berkunjung ke Kota Bekasi," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bekasi, Yan Rosyad, di Bekasi, Senin.
Adapun sejumlah proyek infrastruktur yang saat ini sedang bergulir pembangunannya adalah Jakarta Elevated, jalur Light Rail Transit (LRT) dan kerta cepat Jakarta-Bandung.
Walaupun proyek tersebut saat ini sedang dihentikan sementara terkait aktivitas libur kerja, kata dia, namun stigma kemacetan di lintasan tol tersebut sudah membuat masyarakat malas untuk melintasinya.
Yan mencatat, tingkat okupansi sejumlah bisnis hotel di wilayah setempat pada libur Natal 2017 belum meningkat drastis, yakni hanya berkisar 5-10 persen dari situasi normal.
"Sampai saat ini masyarakat belum terlihat mengunjungi Kota Bekasi dan menginap di Bekasi. Peningkatannya tidak terlalu signifikan," ujarnya.
Selain faktor kemacetan di dalam tol, kata Yan, situasi minimnya angka okupansi hotel juga disebabkan karena Kota Bekasi belum menjadi daerah tujuan wisata masyarakat untuk berlibur.
"Justru sebaliknya, banyak masyarakat Bekasi yang malah keluar kota untuk berlibur. Pendatang di Bekasi itu biasanya hanya transit saja untuk menuju ke Jakarta," katanya.
Menurut Yan, waktu yang sangat panjang dalam momentum libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 membuat sebagian besar masyarakat perkotaan memilih destinasi wisata yang jauh dari tempat tinggalnya atau memilih berkumpul bersama keluarga besar di rumah.
Yan menambahkan, persaingan bisnis hotel di Kota Bekasi saat ini semakin sengit seiring bermunculannya hunian apartemen sewa serta hotel baru.
"Apartemen juga menawarkan harga kamar yang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga kamar hotel berbintang pada umumnya di Kota Bekasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Proyek infrastruktur di jalan tol Jakarta-Cikampek, khususnya di wilayah Kota Bekasi telah memunculkan stigma kemacetan yang luar biasa bagi kalangan wisatawan, sehingga mereka malas untuk berkunjung ke Kota Bekasi," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bekasi, Yan Rosyad, di Bekasi, Senin.
Adapun sejumlah proyek infrastruktur yang saat ini sedang bergulir pembangunannya adalah Jakarta Elevated, jalur Light Rail Transit (LRT) dan kerta cepat Jakarta-Bandung.
Walaupun proyek tersebut saat ini sedang dihentikan sementara terkait aktivitas libur kerja, kata dia, namun stigma kemacetan di lintasan tol tersebut sudah membuat masyarakat malas untuk melintasinya.
Yan mencatat, tingkat okupansi sejumlah bisnis hotel di wilayah setempat pada libur Natal 2017 belum meningkat drastis, yakni hanya berkisar 5-10 persen dari situasi normal.
"Sampai saat ini masyarakat belum terlihat mengunjungi Kota Bekasi dan menginap di Bekasi. Peningkatannya tidak terlalu signifikan," ujarnya.
Selain faktor kemacetan di dalam tol, kata Yan, situasi minimnya angka okupansi hotel juga disebabkan karena Kota Bekasi belum menjadi daerah tujuan wisata masyarakat untuk berlibur.
"Justru sebaliknya, banyak masyarakat Bekasi yang malah keluar kota untuk berlibur. Pendatang di Bekasi itu biasanya hanya transit saja untuk menuju ke Jakarta," katanya.
Menurut Yan, waktu yang sangat panjang dalam momentum libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 membuat sebagian besar masyarakat perkotaan memilih destinasi wisata yang jauh dari tempat tinggalnya atau memilih berkumpul bersama keluarga besar di rumah.
Yan menambahkan, persaingan bisnis hotel di Kota Bekasi saat ini semakin sengit seiring bermunculannya hunian apartemen sewa serta hotel baru.
"Apartemen juga menawarkan harga kamar yang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga kamar hotel berbintang pada umumnya di Kota Bekasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017