Bogor (Antara Megapolitan) - Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi salah satu sentra produksi kangkung unggulan yang dilirik oleh produsen bumbu masakan untuk dikembangkan sebagai daerah percontohan pengembangan petani kangkung.

"Riset yang kami lakukan di Indonesia khususnya pulau Jawa ada beberapa sentra produksi kangkung yang menonjol khususnya Kabupaten Bogor, yang lainnya ada di Demak, dan Sidoarjo," kata Kepala Departemen CFSD PT Ajinomoto Indonesia Yani Herlyani di Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Yani menyebutkan Ajinomoto melalui program Ajinomoto Shared Value (ASV) memilih Bogor sebagai daerah percontohan pertama untuk membantu meningkatkan kapasitas serta kualitas produksi petani kangkung melalui kegiatan Kampung Kangkung Saori.

"Jika kegiatan ini positif dan hasilnya signifikan tidak menutup kemungkinan akan diterapkan di daerah lain," katanya.

Ia menjelaskan program ASV merupakan kontribusi sosial perusahaan dengan mengyatukan dua nilai yakni sosial dan ekonomi. Karena salah satu produk bumbu masakan yang dihasilkan meningkat penjualannya dan berdampak positif bagi produksi kangkung dari petani lokal.

Melalui program tersebut hadir kegiatan Kampung Kangkung Saori sebagai bentuk apresiasi kepada petani yang diisi dengan seminar motivasi untuk menambah pengetahuan petani kangkung di wilayah Kabupaten Bogor.

"Kenapa kangkung? Karena kangkung salah satu sayuran yang mengandung cukuo energi, protein, mineral seperti kalsium, posfor dan zat besi, juga mengandung vitamin yang baik untuk kesehatan," katanya.

Selain itu, sejak 2005 Saori Ajinomoto telah mengkomunikasikan menu aplikasi dengan menggunakan tumis kangkung yang dapat dinikmati masyarkat di rumah secara lezat dan istimewa.

Kegiatan tersebut juga sejalan dengan program yang dicanangkan oleh pemerintah yakni gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) yang mana salah satu poinnya adalah makan buah dan sayuran.

"Tujuan akhir dari kegiatan ASV ini adalah meningkatkan asupan sayuran salah satunya kangkung untuk masyarakat Indonesia," kata Yani.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Siti Nurianty menyebutkan luas pertanian kangkung di wilayah Kabupaten Bogor terdiri atas luas tanam 1.537 hektare, dengan luas panen 1.561 hektare, produktivitas per hektare 137,25 kuintal dan produksi 214,184 kuintal.

Ia mengatakan sentra produksi kangkung di Kabupaten Bogor tersebar di 19 kecamatan seperti Tenjo, Parung Panjang, Jasinga, Cariu, Sukajaya, Nanggung, Rumoun, Leuwiliang, Leuwisadeng, Cibungbulang, Pamijahan, Ciampea, Gunung Sindur, Parung, Ciseeng, Bojong Gede, Tajur Halang, dan Kemang.

"Untuk produktivitas dan kualitas petani kangkung di Kabupaten Bogor tidak diragukan, kita memasok untuk wilayah Bogor dan Jabodetabek," katanya.

Siti menambahkan Pemkab Bogor memiliki target untuk pembedayaan petani kakung yakni mendorong petani mengurangi penggunaan pestisida dan membersihkan sayuran di sumber air yang bersih.

"Program Pemkab saat ini bagaimana mengurangi pestisida dan membuat sayuran yang diproduksi petani lebih higienis dan tidak hanya laku di pasar lokal, tapi juga ke restoran dan rumah makan," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017