Bogor (Antara Megapolitan) - Sekitar 50 alumni Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor melakukan aksi napak tilas turun ke sawah dan kebun percobaan dalam rangka reuni angkatan 77 di Kampus Cibalagung, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Alumni STPP 77 ini datang dari berbagai wilayah di Indonesia, mereka bereuni setelah 40 tahun lulus dari kampus yang dulunya bernama Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA).

Panitia Reuni SPMA angkatan 77 Haryanto menyebutkan para alumni STPP Bogor kebanyakan telah lulus dan berkerja di berbagai sektor usaha terutama pertanian.

"Alumni 77 ini banyak pula yang menjabat sebagai pimpinan baik di institusi pemerintahan maupun swasta," katanya.

Reuni dilakukan untuk menyatukan kembali para alumni STPP yang kini rata-rata usianya 50 tahun ke atas. Ajang bersilaturahmi sekaligus memberikan contoh kepada generasi STPP saat ini untuk terus mengasah diri dalam memajukan sektor pertanian.

Anang Sudarna salah satu alumni STPP Bogor angkatan 77 kini menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat.

Menurut Anang lulusan STPP dulu sangat tekun dan mengusai segala hal dalam pertanian, mulai dari perkebunan, peternakan, maupun perikanan.

"Bedanya dulu kami mengusai praktek lapangan 60 persen, jadi kami terlatih di lapangan, tau tentang pertanian, perkebunan, peternakan, bahkan perikanan juga diajarkan," katanya.

Pengetahuan mendalam soal praktek di lapangan ini pula menjadi salah satu indikator keberhasilan alumni STPP Bogor angkatan 77 menduduki posisi tertinggi di satu lembaga. Seperti ada alumni yang menjabat sebagai Direktur Bisnis Komersial BRI Syariah, dan Kepala Pendidikan dan Pelatihan di Kementerian Pertanian.

Yang menarik dari kegiatan napak tilas ini, alumni STPP Bogor turun ke sawah dan kebun percobaan membawa cangkul dan pacul. Aksi ini dilakukan untuk mengenang masa-masa kuliah dulu.

Turut hadir salah satu guru yang telah mendidik para alumni angkatan 77 yang melihat langsung keberhasilan anak didiknya menjadi pimpinan di sejumlah dinas maupun lembaga.

Qodir Mantoro (73) bersyukur masih dapat menyaksikan bekas murid-muridnya telah berhasil menjadi pejabat. Salah satu anak didikannya juga berhasil menjadi profesor.

"Merasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mereka kelihatan banyak berhasil setela lulus dari SPMA (STPP-red) Bogor," kata Qodir.

Menurut Qodir dilihat dari keberhasilan anak didiknya diawali dengan pendidikan dasar yang diberikan selama di SPMA.

"Pendidikan di SPMA cukup bagus kuat dari praktek di lapangan. Persentasenya 40 teori, dan 60 persen praktek lapangan. Ini yang membuat lulusan SPMA tidak canggung lagi bekerja, karena sudah "ready for use," kata Qodir.

Selain napak tilas, alumni STPP Bogor angkatan 77 ini mengisi berbagai kegiatan lainnya, seperti berbagai pengalaman, dan menyusun progam ke depan para alumni sebagai kontribusi almamater SPMA untuk pertanian.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017