Cibinong (Antara Megapolitan-Bogor) - Mahasiswa/i Universitas Pertahanan (Unhan) menggalang ribuan masyarakat se-Indonesia untuk mengampanyekan gerakan kesadaran budaya maritim menjadi identitas bangsa, sebagai salah satu wujud ilmu strategi pertahanan negara.

"Kegiatannya akan dimulai pada tahun 2018, kami mengajak semua kalangan untuk berkontribusi," kata mahasiswi Program Studi (Prodi) Keamanan Maritim Unhan yang sekaligus finalis Duta Maritim 2017 perwakilan daerah Bali, Megawati Rosalio Putri saat dihubungi di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Megawati menjelaskan, dirinya mewakili Unhan di ajang Duta Maritim Indonesia 2017 dari daerah Bali berkerja sama dengan Duta Maritim 2017 dari daerah Jawa Timur.

Tim, katanya lebih lanjut, akan menggalang sebanyak 5.000 orang dari seluruh kalangan untuk menerapkan cinta budaya maritim sebagai identitas bangsa Indonesia.

Gerakan tersebut akan diawali di dua daerah, yakni Banyuwangi Jawa timur dan Denpasar Bali, dengan kegiatan peduli pelestarian penyu, mangrove, dan terumbu karang serta ekosistemnya sebagai kekayaan alam Indonesia untuk dikagumi maayarakat dunia, bukan untuk eksploitasi secara masif.

Menurutnya pula, secara akademis memberdayakan semua lapisan masyarakat dalam pertahanan negara dengan upaya mengembangkan budaya maritim sangat penting, karena mencangkup jati diri dan identitas Indonesia sebagai negara maritim untuk membangun bangsanya.

Kebanggaan sebagai negara maritim itu, lanjutnya menyampaikan, seharusnya bukan hanya milik masyarakat pesisir melainkan juga dinyatakan oleh seluruh masyarakat Indonesia di dalam dan luar negeri.

Masyarakat bisa ikut serta dalam kegiatan kecintaan potensi kemaritiman Indonesia itu sesuai bidang yang digeluti.

Seperti konsentrasi pada agen publikasi potensi wisata budaya maritim bagi yang bergelut pada bidang teknologi informasi, atau atribut pakaian dan pengolahan makanan dari ikan laut yang memang diizinkan agar tidak merusak ekosistem bagi yang senang menjadi produsen.

Bisa juga menjadi relawan pelestarian cagar alam dan penggiat wisata budaya maritim berbasiskan kearifan lokal masyarakat sekitarnya, kemudian semua peran itu berkerja sama menjadi satu bergabung dalam kampanye ini.

Dalam sejumlah penelitian, kata Megawati lagi, bimbingan yang dilakukan secara masif ke masyarakat daerah tentang kesadaran identitas maritim sebagai potensi unggul pengembangan ekonomi, menjadi pertanahanan utama untuk menangkal ancaman negara dari pihak luar negeri melalui ketimpangan ekonomi.

Ia meyakini bahwa segala pembangunan dan upaya lain dari pemerintah dalam membangun benteng pertahanan melalui pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur, akan lebih mudah melalui dorongan sosial masyarakat yang terbangun jika pemikiran dan jiwa maritim sudah melekat pada setiap individu.

"Sudah waktunya para akademisi beraksi nyata mengolaborasikan teori ilmu pertahanan maritim menjadi sebuah gerakan bela negara dalam menopang kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Unhan, Sri Murtiana mengatakan, Unhan mendorong setiap penelitian dan implementasi ilmu pertahanan mahasiswanya untuk berguna secara langsung di masyarakat.

Mahasiswa Unhan telah dibekali pergaulan internasional agar bisa mencari solusi dari pandangan yang lebih luas dan afektif.  (ANT/BPJ).

Pewarta: Linna Susanti & Mayolus Fajar D

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017