Bogor, 26/11 (ANTARA) - Pengoperasian kereta api listrik dari Bogor dan Cilebut ditunda hingga tiga hari ke depan karena perlu ada pelebaran badan jalan rel.
"Dari hasil uji coba, diketahui posisi rel bergeser, jadi perlu menggeser ulang posisi rel saat ini dan melebarkan badan jalan agar diberi ruangan lebih untuk kereta melintas," kata Kepala Humas PT KAI, Sugeng Priyono saat ditemui di lokasi longsor, Senin.
Sugeng mengatakan, pelebaran badan jalan rel akan dilakukan dengan menggeser posisi rel ke arah tepi untuk memberi ruang bagi kereta sehingga lebih lebar lagi dengan rel yang satunya.
Selain rel, tiang listrik aliran atas juga akan digeser seiring pergeseran rel tersebut.
Menurut Sugeng, pengerjaan pergeseran rel dapat dilakukan dalam tempo satu hari.
Namun untuk operasional perjalanan kereta api di atas rel tersebut baru dapat dilakukan setelah dua atau tiga hari.
Rencana semula pengoperasian kereta api listrik dari Bogor dan Cilebut akan dilakukan Selasa (27/11). Namun, berdasarkan rekomendasi dari tim teknis PT KAI, Kementerian Perhubungan dan juga tim ahli tanah yang meninjau langsung uji coba, jalur baru bisa dilewati KRL penumpang dua hingga tiga hari ke depan.
Menurut Sugeng, hasil uji coba KRL di satu jalur rel berlangsung baik, tidak ada hambatan.
"Uji coba tidak ada masalah, tetapi untuk operasional KRL Bogor dan Cilebut lebih aman lagi dilakukan setelah dua atau tiga hari ke depan," katanya.
Sementara itu, Direktur PT KAI Ignasius Jonan mengatakan, perbaikan rel masih perlu uji coba lebih lanjut di antaranya pembuatan drainase, saluran kapiler, guna memastikan tidak ada lagi air yang tergenang di sekitar rel.
"Upaya perbaikan secepatnya tetap kita lalukan, tetapi tetap mengedepankan aspek keselamatan," katanya.
Ia mengatakan, uji coba KRL di satu rel Cilebut masih akan dilakukan hingga dua atau tiga hari ke depan terutama pada saat hujan.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
"Dari hasil uji coba, diketahui posisi rel bergeser, jadi perlu menggeser ulang posisi rel saat ini dan melebarkan badan jalan agar diberi ruangan lebih untuk kereta melintas," kata Kepala Humas PT KAI, Sugeng Priyono saat ditemui di lokasi longsor, Senin.
Sugeng mengatakan, pelebaran badan jalan rel akan dilakukan dengan menggeser posisi rel ke arah tepi untuk memberi ruang bagi kereta sehingga lebih lebar lagi dengan rel yang satunya.
Selain rel, tiang listrik aliran atas juga akan digeser seiring pergeseran rel tersebut.
Menurut Sugeng, pengerjaan pergeseran rel dapat dilakukan dalam tempo satu hari.
Namun untuk operasional perjalanan kereta api di atas rel tersebut baru dapat dilakukan setelah dua atau tiga hari.
Rencana semula pengoperasian kereta api listrik dari Bogor dan Cilebut akan dilakukan Selasa (27/11). Namun, berdasarkan rekomendasi dari tim teknis PT KAI, Kementerian Perhubungan dan juga tim ahli tanah yang meninjau langsung uji coba, jalur baru bisa dilewati KRL penumpang dua hingga tiga hari ke depan.
Menurut Sugeng, hasil uji coba KRL di satu jalur rel berlangsung baik, tidak ada hambatan.
"Uji coba tidak ada masalah, tetapi untuk operasional KRL Bogor dan Cilebut lebih aman lagi dilakukan setelah dua atau tiga hari ke depan," katanya.
Sementara itu, Direktur PT KAI Ignasius Jonan mengatakan, perbaikan rel masih perlu uji coba lebih lanjut di antaranya pembuatan drainase, saluran kapiler, guna memastikan tidak ada lagi air yang tergenang di sekitar rel.
"Upaya perbaikan secepatnya tetap kita lalukan, tetapi tetap mengedepankan aspek keselamatan," katanya.
Ia mengatakan, uji coba KRL di satu rel Cilebut masih akan dilakukan hingga dua atau tiga hari ke depan terutama pada saat hujan.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012