Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sebanyak 74 warga terserang penyakit demam berdarah dengue selama Juli hingga September 2017.

"Kebanyakan orang dewasa yang terserang DBD. Sekarang sudah tertangani tim medis di Pusat Kesehatan Masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Kusnanto, di Bekasi, Selasa.

Dia mengklaim angka tersebut mengalami penurunan dari periode yang sama pada 2016 sebanyak ratusan pasien.

"Untuk 2016 pada bulan Juli 2017 penderitanya sebanyak 239 orang, Agustus sebanyak 192 orang, dan September 2017 sebanyak 114 orang. Sedangkan pada 2017, Juli 2017 sebanyak 24 penderita, Agustus 2017 sebanyak 27 penderita, dan September 2017 sebanyak 23 penderita," katanya.

Penurunan pasien DBD pada tahun ini tidak lepas dari peran kader juru pemantau jentik (jumantik) untuk antisipasi peningkatan kasus.

Dikatakan Kusnanto, pasien penderita DBD kali ini lebih didominasi kalangan dewasa.

"Lebih banyak dewasa yang terjangkit DBD. Kalau anak-anak masih relatif sedikit," katanya.

Dikatakan Kusnanto, kader jumantik yang diterjunkan mencapai 1.500 orang yang tersebar di 12 kecamatan Kota Bekasi.

Sejauh ini, untuk wilayah yang banyak kasus penyebaran DBD berada di Kelurahan Teluk Pucung Kecamatan Bekasi Utara, Kelurahan Jati Bening Kecamatan Pondokgede, Kelurahan Jatimelati Kecamatan Pondokmelati dan Kelurahan Jatirangga Kecamatan Jatisampurna.

Rata-rata wilayah itu yang paling sering warganya terjangkit DBD," katanya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, menambahkan gejala penyakit DBD yang sering timbul hampir serupa dengan penyakit demam tifoid dan cikungunya.

Cirinya, kata dia, muncul ruam merah yang tidak menghilang jika kulit ditekan hingga menurunnya kadar trombosit darah di bawah 100.000/mm3 saat dilakukan uji laboratorium.

"Sekarang kita menghadapi situasi cuaca yang tidak menentu. Bahkan, beberapa hari ini intensitas hujan sangat tinggi, masyarakat juga harus mewaspadai potensi terjadi banjir dan berdampaknya pada DBD," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017