Sukabumi (Antara Megapolitan) - Transaksi ikan laut hasil tangkapan nelayan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sejak Januari hingga Oktober 2017 mencapai Rp41,7 miliar dari tiga jenis ikan komoditas ekspor.
"Ada tiga jenis ikan laut untuk komoditas ekspor utama dari Palabuhanratu yakni tuna, cakalang dan tongkol," kata Kepala Seksi Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu Tatang Suherman di Sukabumi, Selasa.
Adapun rincian transaksi tersebut untuk tuna Rp31,63 miliar, cakalang Rp6,93 miliar dan tongkol Rp4,55 miliar. Diperkirakan hingga akhir tahun nilai transaksi hasil tangkapan ikan laut segar dari nelayan Palabuhanratu melebihi Rp50 miliar.
Menurutnya, untuk tiga jenis ikan laut ini merupakan komoditas dan mempunyai kualitas ekspor. Jika dijumlahkan dengan pasar lokal nilai transaksinya akan lebih banyak lagi.
Biasanya, ikan laut ini belum bisa langsung diekspor dari Palabuhanratu tetapi harus dibawa ke DKI Jakarta dahulu yang nantinya oleh eksportir didistribusikan ke berbagai negara Asia, Eropa maupun Timur Tengah.
"Beberapa negar yang sudah menjadi langganan ikan dari Palabuhanratu yakni Jepang, Amerik Serikan, Inggris dan lain-lain," tambahnya.
Tatang mengatakan untuk hasil tangkapan ikan laut ini tidak bisa diprediksi karena dipengaruhi kondisi cuaca serta musim paceklik ikan. Ditambah alat tangkap nelayan mayoritas masih tradisional sehingga mereka berlaut sangat mengandalkan alam.
Di sisi lain, permintaan ikan laut segar untuk ekspor hingga saat ini belum bisa terpenuhi. Tetapi, pihaknya berupaya menggenjot hasil tangkapan ikan untuk memenuhi pasar lokal dan ekspor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Ada tiga jenis ikan laut untuk komoditas ekspor utama dari Palabuhanratu yakni tuna, cakalang dan tongkol," kata Kepala Seksi Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu Tatang Suherman di Sukabumi, Selasa.
Adapun rincian transaksi tersebut untuk tuna Rp31,63 miliar, cakalang Rp6,93 miliar dan tongkol Rp4,55 miliar. Diperkirakan hingga akhir tahun nilai transaksi hasil tangkapan ikan laut segar dari nelayan Palabuhanratu melebihi Rp50 miliar.
Menurutnya, untuk tiga jenis ikan laut ini merupakan komoditas dan mempunyai kualitas ekspor. Jika dijumlahkan dengan pasar lokal nilai transaksinya akan lebih banyak lagi.
Biasanya, ikan laut ini belum bisa langsung diekspor dari Palabuhanratu tetapi harus dibawa ke DKI Jakarta dahulu yang nantinya oleh eksportir didistribusikan ke berbagai negara Asia, Eropa maupun Timur Tengah.
"Beberapa negar yang sudah menjadi langganan ikan dari Palabuhanratu yakni Jepang, Amerik Serikan, Inggris dan lain-lain," tambahnya.
Tatang mengatakan untuk hasil tangkapan ikan laut ini tidak bisa diprediksi karena dipengaruhi kondisi cuaca serta musim paceklik ikan. Ditambah alat tangkap nelayan mayoritas masih tradisional sehingga mereka berlaut sangat mengandalkan alam.
Di sisi lain, permintaan ikan laut segar untuk ekspor hingga saat ini belum bisa terpenuhi. Tetapi, pihaknya berupaya menggenjot hasil tangkapan ikan untuk memenuhi pasar lokal dan ekspor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017