London (Antara Megapolitan-Bogor) - Berita baru datang dari negara Swiss. Ternyata, pusat pelatihan gamelan diresmikan di negara itu. Ini berita lengkapnya.
Pusat pelatihan dan pertunjukan gamelan, yang diadakan sekolah musik "Un, Deux, Trois, Musiques" bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bern digelar di Kota Sion, di kaki pegunungan Alpen, Swiss.
Peresmian pusat latihan gamelan diprakasai oleh Nicole Coppey yang selama 10 tahun terakhir mempromosikan gamelan Indonesia di Sion, demikian keterangan Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Bern yang diterima, Selasa.
Acara peresmian dihadiri Presiden Kota Sion, Philippe Varone dan wakilnya Christian Bitschnau, Presiden Parlemen Kanton Walis Diego Wellig, pejabat pemerintah kota Sion, dan Wakil Tetap RI untuk PBB dan Organisasi Internasional di Jenewa (PTRI Jenewa), Dubes Hasan Kleib, Dubes RI untuk WTO Sondang Anggraini, pemerhati seni dan budaya, diaspora Indonesia, media dan orang tua murid Un, Deux, Trois, Musiques.
Presiden Kota Sion Philippe Varone yang meminjamkan gedung parlemen Kanton Walis tempat acara peresmian menyatakan kekagumannya menyaksikan pertunjukan gamelan dibawakan remaja dan anak-anak di kotanya.
Pendiri dan Direktur Sekolah Musik "Un, Deux, Trois, Musiques,"
Nicole Coppey menyatakan ketertarikannya pada gamelan bermula pada kunjungannya ke "Cité de la musique" di Paris yang mengadakan pertunjukan musik dari Indonesia.
Pada tahun 2008, Nicole Coppey bekerja sama dengan KBRI Bern membentuk grup gamelan di sekolahnya dan Nicole pun tak kuasa menahan haru ketika satu set alat musik gamelan tiba di sekolahnya.
Dubes RI untuk Konfederasi Swiss dan Keharyapatihan Liechtenstein Linggawaty Hakim menyampaikan apresiasi dan menyampaikan rasa terima kasih. Swiss tidak hanya menjadi mitra dagang terpenting Indonesia di Eropa, tetapi juga budaya yang meningkat pesat.
Dikatakannya minat masyarakat Swiss terhadap budaya Indonesia sangat tinggi dan semakin dikenal di Swiss, berkat orang seperti Nicole Coppey, ujarnya.
Grup gamelan "Un, Deux, Trois, Musiques," membawakan beberapa lagu dari Jawa Tengah, di antaranya "wilujeng" dan "ladrang pangkur", menghipnotis undangan mayoritas warga Swiss dari kawasan berbahasa Perancis, dengan keindahan alunan musik gamelan.
Para undangan juga menikmati kuliner Indonesia, gamelan, demo membatik dan tari poco-poco. (ANT/ZG).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Pusat pelatihan dan pertunjukan gamelan, yang diadakan sekolah musik "Un, Deux, Trois, Musiques" bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bern digelar di Kota Sion, di kaki pegunungan Alpen, Swiss.
Peresmian pusat latihan gamelan diprakasai oleh Nicole Coppey yang selama 10 tahun terakhir mempromosikan gamelan Indonesia di Sion, demikian keterangan Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Bern yang diterima, Selasa.
Acara peresmian dihadiri Presiden Kota Sion, Philippe Varone dan wakilnya Christian Bitschnau, Presiden Parlemen Kanton Walis Diego Wellig, pejabat pemerintah kota Sion, dan Wakil Tetap RI untuk PBB dan Organisasi Internasional di Jenewa (PTRI Jenewa), Dubes Hasan Kleib, Dubes RI untuk WTO Sondang Anggraini, pemerhati seni dan budaya, diaspora Indonesia, media dan orang tua murid Un, Deux, Trois, Musiques.
Presiden Kota Sion Philippe Varone yang meminjamkan gedung parlemen Kanton Walis tempat acara peresmian menyatakan kekagumannya menyaksikan pertunjukan gamelan dibawakan remaja dan anak-anak di kotanya.
Pendiri dan Direktur Sekolah Musik "Un, Deux, Trois, Musiques,"
Nicole Coppey menyatakan ketertarikannya pada gamelan bermula pada kunjungannya ke "Cité de la musique" di Paris yang mengadakan pertunjukan musik dari Indonesia.
Pada tahun 2008, Nicole Coppey bekerja sama dengan KBRI Bern membentuk grup gamelan di sekolahnya dan Nicole pun tak kuasa menahan haru ketika satu set alat musik gamelan tiba di sekolahnya.
Dubes RI untuk Konfederasi Swiss dan Keharyapatihan Liechtenstein Linggawaty Hakim menyampaikan apresiasi dan menyampaikan rasa terima kasih. Swiss tidak hanya menjadi mitra dagang terpenting Indonesia di Eropa, tetapi juga budaya yang meningkat pesat.
Dikatakannya minat masyarakat Swiss terhadap budaya Indonesia sangat tinggi dan semakin dikenal di Swiss, berkat orang seperti Nicole Coppey, ujarnya.
Grup gamelan "Un, Deux, Trois, Musiques," membawakan beberapa lagu dari Jawa Tengah, di antaranya "wilujeng" dan "ladrang pangkur", menghipnotis undangan mayoritas warga Swiss dari kawasan berbahasa Perancis, dengan keindahan alunan musik gamelan.
Para undangan juga menikmati kuliner Indonesia, gamelan, demo membatik dan tari poco-poco. (ANT/ZG).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017