Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan anggaran Rp100 juta untuk menggelar 12 kali kegiatan pasar murah dengan menyediakan sejumlah komoditas pokok yang dibutuhkan masyarakat dengan harga murah untuk mengendalikan inflasi.

"Rencananya dengan anggaran sebesar itu, kami akan menggelar kegiatan pasar murah atau gerakan pangan murah (GPM) setiap bulannya selama 2025 di kompleks Kantor Dinas Pertanian," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Didik Tri Prasetiyo di Kudus, Kamis.

Ia juga berencana menggelar pasar murah di tingkat kecamatan untuk mendekatkan dengan masyarakat dan memperluas jangkauannya.

Baca juga: Pemkab Bekasi lakukan mitigasi potensi inflasi akibat perubahan cuaca
Baca juga: Pemkab Bekasi siapkan skema pengaturan distribusi bahan pokok kendalikan inflasi

Selain dukungan anggaran dari APBD Kabupaten Kudus, pihaknya juga akan mengajukan bantuan kepada Pemprov Jateng untuk subsidi harga agar lebih murah dari pasaran.

Komoditas yang diusulkan untuk mendapatkan subsidi, yakni beras dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), kemudian telur ayam, gula pasir, bawang merah, dan bawang putih.

Sementara untuk beras beras berlabel stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP), minyak goreng kemasan merek kita, dan gula pasir bekerja sama dengan Perum Bulog dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran.

Baca juga: Airlangga menilai inflasi 1,57 persen masih terkendali

Dalam menggelar pasar murah itu, pihaknya juga menggandeng pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Adapun tujuan pasar murah tersebut, sebagai salah satu upaya pemerintah memutus rantai distribusi komoditas pangan sehingga harga pangan bisa lebih murah, serta upaya pemerintah Kabupaten Kudus dalam mengendalikan tingkat inflasi.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025