Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Pendidikan Jawa Barat mencatat sebanyak tiga dari 27 daerah di provinsi setempat telah berkomitmen membantu menambah dana pendidikan SMA/SMK negeri melalui alokasi anggaran daerah pada 2018.
"Sejauh ini baru tiga daerah yang sudah komitmen membantu, yakni Pemkab Bekasi sebesar Rp99,3 miliar, Pemkot Banjar Rp2,5 miliar, dan Pemkab Pangandaran Rp3,9 miliar," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Ahmad Hadadi.
Ditemui usai menghadiri silaturahim dengan kepala SMA dan SMK negeri se-Kota Bekasi di SMAN 2 Kota Bekasi, Selasa, Hadadi mengatakan komitmen itu dipastikan akan menambah alokasi dana pendidikan yang disiapkan pihaknya pada 2018 sebesar Rp2,2 triliun.
Ketika disinggung terkait tawaran bantuan dari Pemerintah Kota Bekasi sebesar Rp40 miliar yang belum kunjung direspons, Hadadi mengaku hal tersebut disebabkan belum terjalinnya komunikasi antara Pemprov Jabar dan Pemkot Bekasi untuk membahasnya.
"Dengan Kota Bekasi masih belum terkomunikasikan," katanya.
Hadadi menjanjikan ke depan komunikasi dengan pemda kabupaten/kota akan lebih diintensifkan.
Sementara itu, Asisten Daerah III Bidang Administrasi Kota Bekasi Dadang Hidayat mengatakan tawaran batuan itu diberikan dalam bentuk hibah.
"Tawaran itu sudah kami sampaikan sejak Agustus 2017, namun sampai sekarang belum ada respons," katanya.
Keputusan itu dilakukan pihaknya pascapengambilalihan operasional SMA/SMK negeri oleh Pemprov Jabar sejak 2017.
"Kami khawatir dalam masa transisi ini akan ada gangguan operasional pendidikan di Kota Bekasi, soalnya setiap tahun kami mengucurkan dana hingga Rp90 miliar untuk itu," katanya.
Menurut dia, pascapengambilalihan sejak Januari 2017, sejumlah sekolah di Kota Bekasi mulai menaikkan dana iuran pendidikan dengan besaran bervariasi.
"Ada yang naiknya Rp100 ribu, sebab operasional mereka berkurang, jadi dibebankan kepada orang tua siswa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Sejauh ini baru tiga daerah yang sudah komitmen membantu, yakni Pemkab Bekasi sebesar Rp99,3 miliar, Pemkot Banjar Rp2,5 miliar, dan Pemkab Pangandaran Rp3,9 miliar," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Ahmad Hadadi.
Ditemui usai menghadiri silaturahim dengan kepala SMA dan SMK negeri se-Kota Bekasi di SMAN 2 Kota Bekasi, Selasa, Hadadi mengatakan komitmen itu dipastikan akan menambah alokasi dana pendidikan yang disiapkan pihaknya pada 2018 sebesar Rp2,2 triliun.
Ketika disinggung terkait tawaran bantuan dari Pemerintah Kota Bekasi sebesar Rp40 miliar yang belum kunjung direspons, Hadadi mengaku hal tersebut disebabkan belum terjalinnya komunikasi antara Pemprov Jabar dan Pemkot Bekasi untuk membahasnya.
"Dengan Kota Bekasi masih belum terkomunikasikan," katanya.
Hadadi menjanjikan ke depan komunikasi dengan pemda kabupaten/kota akan lebih diintensifkan.
Sementara itu, Asisten Daerah III Bidang Administrasi Kota Bekasi Dadang Hidayat mengatakan tawaran batuan itu diberikan dalam bentuk hibah.
"Tawaran itu sudah kami sampaikan sejak Agustus 2017, namun sampai sekarang belum ada respons," katanya.
Keputusan itu dilakukan pihaknya pascapengambilalihan operasional SMA/SMK negeri oleh Pemprov Jabar sejak 2017.
"Kami khawatir dalam masa transisi ini akan ada gangguan operasional pendidikan di Kota Bekasi, soalnya setiap tahun kami mengucurkan dana hingga Rp90 miliar untuk itu," katanya.
Menurut dia, pascapengambilalihan sejak Januari 2017, sejumlah sekolah di Kota Bekasi mulai menaikkan dana iuran pendidikan dengan besaran bervariasi.
"Ada yang naiknya Rp100 ribu, sebab operasional mereka berkurang, jadi dibebankan kepada orang tua siswa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017