Bekasi (Antara Megapolitan) - PT Puradelta Lestari Tbk selaku pengembang properti Kota Deltamas, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengambil bagian dalam kegiatan antisipasi banjir di lintasan Tol Jakarta-Cikampek dengan menormalisasi dua kolam retensi.
"Kami telah merampungkan kegiatan normalisasi dua kolam retensi berupa danau resapan yakni Danau Binong seluas 5 hektare dan Danau Alam Sari seluas 8 hektare," kata Presiden Direktur Kota Deltamas Hongky J Nantung di Cikarang, Selasa.
Hal itu dikatakannya usai menghadiri Program Revitalisasi Danau dan Penanaman Pohon "Kota Deltamas Hijau" di Kota Deltamas Cikarang Pusat yang dihadiri perwakilan unsur Musyawarah Pimpinan Daerah, BBWCC, Perum Otoritas Jasatirta dan sejumlah perwakilan masyarakat.
Kedua danau yang berada persis di sisi Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM37 Cikarang Pusat jalur Jakarta itu masuk dalam area kawasan Kota Deltamas, meskipun secara kewenangan merupakan tanggung jawab dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane selaku otoritas pengendali air dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Namun dengan pertimbangan situasi yang mendesak, kata Hongky, pihaknya memutuskan untuk ambil bagian dengan menggandeng tim konsultan untuk melakukan proyek normalisasi di dua danau itu.
"Sebelumnya, sudah ada dua kali kejadian banjir yang menggenangi akses KM37 pada 2016. Untuk itu kita mempercepat proses penanganannya mengingat sekarang sudah musim hujan. Hasil evaluasi kita dengan tim konsultan disarankan agar danau Binong dan Alam Sari dinormalisasi," katanya.
Kajian itu dilakukan pada pertimbangan sedimentasi lumpur dari kedua danau alam tersebut akibat pesatnya pembangunan infrastruktur di sekitarnya.
Sebelumnya, danau Binong hasil bentukan alam memiliki luas 12 hektare, namun hingga 2017 menyusut menjadi 4 hektare. Sementara Danau Alam Sari yang sebelumnya hanya seluas 4 hektare, kini diperlebar menjadi 8 hektare.
"Untuk Danau Binong kita lakukan perluasan lagi menjadi 5 hektare berikut pemasangan sheet pile untuk memperkuat dindingnya," katanya.
Hongky mengaku enggan menyebutkan besaran dana investasi untuk proyek tersebut, namun dia memastikan, kegiatan itu dapat mengurangi dampak banjir yang selama ini menyergap di lintasan tol KM37 Jakarta-Cikampek.
"Yang jelas kebutuhan dananya besar. Kita memperlebar kapasitas tampung air untuk tangkapan dari jalan tol, menguras lumpur hingga kedalaman 2-3 meter. Targetnya Deltamas dan kawasan sekitar bebas banjir," katanya.
Proyek tersebut diprediksi bisa menampung luapan air hujan dari sejumlah saluran di sekitar jalan tol yang diarahkan menuju danau, selanjutnya dibuat saluran pembuangan air sepanjang 4-5 kilometer dari danau menuju Sungai Cibeet, Cikarang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Dariyanto mengaku bangga dan mendukung program revitalisasi danau dan penanaman pohon tersebut.
"Kegiatan ini merupakan program pemerintah pusat dan daerah dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup," katanya.
Menurut dia, kegiatan antisipasi banjir di sekitar lintasan Jalan Tol Jakarta-Cikampek perlu sinergitas seluruh pemangku kebijakan di kawasan industri Cikarang.
"Kalau kita lihat, di sebelah jalan tol itu ada banyak kawasan industri, di antaranya Deltamas, Lippo, MM2100 dan lainnya mulai dari Karawang sampai Tambun, Kabupaten Bekasi. Kalau dibagun kawasan industri dan perumahan, daya tangkap air bisa berkurang, tidak mungkin saluran air di bawah tol sanggup menampung air," katanya.
Menurut dia, kedua danau di Deltamas itu diproyeksikan sanggup menampung hingga jutaan kubik air.
"Ada lima segmen penataan air yang tengah kita kendalikan alirannya, pertama di sekitar jalan tol-Kali Tarum Barat, Tarum Barat-jalan negara, jalan negara-rel kereta api dan setelah rel kereta api menuju arah utara. Daerah tangkapan air ini yang harus diperbaiki," katanya.
Sementara itu, dalam agenda tersebut juga dilakukan seremonial pelepasan ikan di Danau Alam Sari serta penanaman pohon untuk proyek penghijauan kawasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Kami telah merampungkan kegiatan normalisasi dua kolam retensi berupa danau resapan yakni Danau Binong seluas 5 hektare dan Danau Alam Sari seluas 8 hektare," kata Presiden Direktur Kota Deltamas Hongky J Nantung di Cikarang, Selasa.
Hal itu dikatakannya usai menghadiri Program Revitalisasi Danau dan Penanaman Pohon "Kota Deltamas Hijau" di Kota Deltamas Cikarang Pusat yang dihadiri perwakilan unsur Musyawarah Pimpinan Daerah, BBWCC, Perum Otoritas Jasatirta dan sejumlah perwakilan masyarakat.
Kedua danau yang berada persis di sisi Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM37 Cikarang Pusat jalur Jakarta itu masuk dalam area kawasan Kota Deltamas, meskipun secara kewenangan merupakan tanggung jawab dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane selaku otoritas pengendali air dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Namun dengan pertimbangan situasi yang mendesak, kata Hongky, pihaknya memutuskan untuk ambil bagian dengan menggandeng tim konsultan untuk melakukan proyek normalisasi di dua danau itu.
"Sebelumnya, sudah ada dua kali kejadian banjir yang menggenangi akses KM37 pada 2016. Untuk itu kita mempercepat proses penanganannya mengingat sekarang sudah musim hujan. Hasil evaluasi kita dengan tim konsultan disarankan agar danau Binong dan Alam Sari dinormalisasi," katanya.
Kajian itu dilakukan pada pertimbangan sedimentasi lumpur dari kedua danau alam tersebut akibat pesatnya pembangunan infrastruktur di sekitarnya.
Sebelumnya, danau Binong hasil bentukan alam memiliki luas 12 hektare, namun hingga 2017 menyusut menjadi 4 hektare. Sementara Danau Alam Sari yang sebelumnya hanya seluas 4 hektare, kini diperlebar menjadi 8 hektare.
"Untuk Danau Binong kita lakukan perluasan lagi menjadi 5 hektare berikut pemasangan sheet pile untuk memperkuat dindingnya," katanya.
Hongky mengaku enggan menyebutkan besaran dana investasi untuk proyek tersebut, namun dia memastikan, kegiatan itu dapat mengurangi dampak banjir yang selama ini menyergap di lintasan tol KM37 Jakarta-Cikampek.
"Yang jelas kebutuhan dananya besar. Kita memperlebar kapasitas tampung air untuk tangkapan dari jalan tol, menguras lumpur hingga kedalaman 2-3 meter. Targetnya Deltamas dan kawasan sekitar bebas banjir," katanya.
Proyek tersebut diprediksi bisa menampung luapan air hujan dari sejumlah saluran di sekitar jalan tol yang diarahkan menuju danau, selanjutnya dibuat saluran pembuangan air sepanjang 4-5 kilometer dari danau menuju Sungai Cibeet, Cikarang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Dariyanto mengaku bangga dan mendukung program revitalisasi danau dan penanaman pohon tersebut.
"Kegiatan ini merupakan program pemerintah pusat dan daerah dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup," katanya.
Menurut dia, kegiatan antisipasi banjir di sekitar lintasan Jalan Tol Jakarta-Cikampek perlu sinergitas seluruh pemangku kebijakan di kawasan industri Cikarang.
"Kalau kita lihat, di sebelah jalan tol itu ada banyak kawasan industri, di antaranya Deltamas, Lippo, MM2100 dan lainnya mulai dari Karawang sampai Tambun, Kabupaten Bekasi. Kalau dibagun kawasan industri dan perumahan, daya tangkap air bisa berkurang, tidak mungkin saluran air di bawah tol sanggup menampung air," katanya.
Menurut dia, kedua danau di Deltamas itu diproyeksikan sanggup menampung hingga jutaan kubik air.
"Ada lima segmen penataan air yang tengah kita kendalikan alirannya, pertama di sekitar jalan tol-Kali Tarum Barat, Tarum Barat-jalan negara, jalan negara-rel kereta api dan setelah rel kereta api menuju arah utara. Daerah tangkapan air ini yang harus diperbaiki," katanya.
Sementara itu, dalam agenda tersebut juga dilakukan seremonial pelepasan ikan di Danau Alam Sari serta penanaman pohon untuk proyek penghijauan kawasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017