Harga gabah kering simpan di tingkat penggilingan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menembus Rp7.000 perkilogram sehingga petani meraup pendapatan hingga jutaan rupiah perhektare.

"Harga gabah tembus Rp7.000 itu di atas harga patokan pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram," kata Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Ruhiana di Lebak, Jumat.

Kenaikkan harga gabah itu, karena harga beras di pasaran juga naik hingga di tingkat penggilingan Rp12.500 per kilogram.

Baca juga: Pemerintah beli gabah petani

"Kami menampung gabah dari petani juga memproduksi penggilingan beras," kata Ruhiana.

Jumlah petani di wilayahnya sebanyak 200 orang dengan lahan sawah seluas 250 hektare, sedangkan produktivitas rata-rata 5 ton gabah kering.

Petani bisa meraup pendapatan jutaan rupiah per hektare jika harga gabah kering Rp7.000 per kilogram dengan produktivitas 5 ton per hektare, sehingga petani bisa menghasilkan pendapatan Rp 35 juta/hektare.

"Dari pendapatan Rp35 juta itu petani bisa meraup keuntungan bersih Rp20 juta setelah dipotong biaya produksi Rp15 juta per hektare," kata Ruhiana menjelaskan.

Baca juga: Bapanas sebut penyesuaian HPP gabah-beras-jagung untuk dukung target swasembada pangan

Bambang (60) pemilik penggilingan di Warunggunung Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya menampung GKS dari petani dengan harga Rp7.000 per kilogram dari sebelumnya Rp6.000 per kilogram.

Melonjaknya harga gabah dipicu naiknya harga beras di pasaran hingga harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram.

Baca juga: Pataka apresiasi pemerintahan naikkan HPP gabah jadi Rp6.500/kg

Baca juga: Bulog dalam simpul koordinasi pangan
 

 

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025